Surabaya (Antaranews Jatim) - LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) memastikan netral dan tak terlibat gerakan dukung-mendukung salah satu pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
"LIRA tak mendukung salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jatim 2018," ujar Gubernur LIRA Jatim Irham Maulidy di sela "Sosialisasi dan Pembekalan Peran Fungsi Pemantau dalam Pilkada Tahun 2018" di Surabaya, Minggu.
Meski tak terlibat mendukung pasangan calon, tapi LIRA tetap berpartisipasi dengan menjadi relawan untuk pemantau proses tahapan demi tahapan di Pilkada Jatim.
Menurut dia, sebanyak 13.600 relawan pemantau dari LIRA se-Jatim siap diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada di seluruh TPS se-Jatim yang direncanakan berjumlah 68.511 TPS.
LIRA juga telah mendeklarasikan "Satgas Pilkada Bersih Anti Money Politic" (politik uang) dan segera mendaftar ke KPU Jatim.
"Ini karena pendaftaran pemantau akan ditutup dalam waktu dekat sehingga segera kami ke KPU," ucapnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini masih banyak masyarakat bawah di Jatim yang belum mengetahui kapan pelaksanaan Pilkada Jatim digelar sehingga diharapkan kader LIRA berperan aktif menyosialisasikannya.
"Tugas kami untuk menjadi mata dan telinga mengawasi penyelenggara Pilkada, yakni KPU dan Bawaslu. Dengan demikian tak hanya pasangan kandidat yang diawasi," katanya.
Sementara itu, Presiden LIRA Jusuf Rizal menambahkan pihaknya berterima kasih kepada KPU dan Bawaslu Jatim yang telah menggandeng LIRA mewujudkan Pilkada bersih anti politik uang.
"Jadikan lembaga pemantau LIRA ini untuk memperkuat jaringan di Jatim dan LIRA harus ikut mengawal Pilkada agar bersih dan bebas dari praktik politik uang," katanya.
Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (*)