Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur Sutrisno versi Olies Datau dilantik di Surabaya secara serentak bersama pengurus DPD LIRA se-provinsi setempat, Rabu.
"Saya harap Sutrisno mampu membawa organisasi ini bermanfaat untuk orang banyak dan berkembang di Jatim," ujar Presiden LIRA Olies Datau kepada wartawan.
Menurut dia, Jatim merupakan wilayah terbesar dan menjadi barometer sehingga harus bekerja maksimal sekaligus mendapat perhatian serius dari DPP.
"Ke depan, pengurus DPW LIRA Jatim harus selalu aktif di organisasi," kata wanita yang terpilih sebagai Presiden LIRA hasil Munas II di Jakarta 2015 tersebut.
Pada kesempatan sama, Olies Datau membantah terjadi dualisme LIRA karena menilai LIRA versi Jusuf Rizal merupakan lembaga swadaya masyarakat bernama LSL LIRA Indonesia.
"Saya menghargai LIRA sebelah sana karena lebih senior karena merupakan dewan pendiri. Tapi saya sudah terpilih aklamasi saat Munas lalu, bahkan dihadiri Jusuf Rizal, termasuk yang menyerahkan bendera pataka ke saya," kata mantan bendahara umum LIRA dua periode di era Jusuf Rizal tersebut.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi terpisah, Presiden LIRA Jusuf Rizal mengatakan LSM LIRA itu hanya satu yang didirikannya sejak tahun 2004 dari embrio Blora Center (mantan tim relawan SBY for Presiden) yang dibentuk bersama Sudi Silalahi, Marsudi Kisworo dan sejumlah tokoh lainnya.
Setelah terpilih di Munas, kata dia, Olies Datau sudah diberhentikan dari LSM LIRA oleh Dewan Pendiri LSM LIRA sejak 1 April 2016 karena dinilai tidak mau menjalankan konstitusi organisasi LSM LIRA.
"Olies membuat organisasi baru perkumpulan dan mendaftarkannya di Menkumham. Membuat perkumpulan/ormas boleh saja, tapi tidak boleh menggunakan Logo, Atribut, Rekor Muri yang sudah menjadi milik LSM LIRA sejak berdiri," katanya. (*)