Gresik, (Antara) - Presiden Joko Widodo meminta agar para pengusaha industri dapat mengajak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk terlibat di kawasan industri terpadu.
"Saya titip agar industri itu mengajak UKM kita, usaha di kampung, usaha kecil di daerah diajak, untuk bekerja sama, menjadi anak angkat, bapak angkat," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan kawasan industri terpadu "Java Integrated Industrial and Port Estate" (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur pada Jumat.
Dalam peresmian JIIPE tersebut, hadir juga Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Sehingga jangan sampai yang 'gede', 'gede' sendiri. (Industri) yang kecil juga ditarik, yang sedang juga ditarik, inilah ekonomi Pancasila yang ingin kita kembangkan," uncap Presiden.
Presiden menilai bahwa tidak ada kerugian untuk menarik UKM bisa bekerja sama dengan pelaku industri besar.
"Tidak ada ruginya menarik yang kecil, tidak ada ruginya menarik yang menengah, karena itu akan menumbuhkan ekonomi lokal, ekonomi daerah," tambah Presiden.
Terakhir, Presiden juga meminta agar semua pihak betul-betul mamastikan berjalannya kawasan industri.
"Ini berjalan, jangan sampai ada yang menghambat urusan yang berkaitan dengan perizinan, urusan yang berkaitan pembebasan tanah, jangan, karena ini akan membuka lapangan pekerjaan yang besar bagi rakyat kita," tegas Presiden.
Presiden pun akan mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) mengenai pengurusan izin tunggal.
"Ya akhir bulan ini, saya kan sudah bolak-balik bilang akan ada 'single submission' yang diobrak-abrik maka dilihat nanti begitu sangat sederhananya dalam perizinan, sangat sederhananya mengurus ketenagakerjaan. Karena itu nanti akan kita rombak semuanya dalam sebuah perpres yang sudah saya siapkan, nanti akhir Maret biar matang," jelas Presiden.
JIIPE dibagi menjadi beberapa kawasan yaitu "Port Estate", "Heavy Industry", "Medium Industry", "Light Industry", "Commercial", Pelabuhan, dan Kawasan Pemukiman yang ditargetkan dapat menampung sekitar 183 industri yang akan menyerap investasi Rp83,2 triliun.
Saat ini sudah ada 8 perusahaan yang berinvestasi meliputi 2 perusahaan sudah beroperasi, 2 perusahaan dalam proses pembangunan pabrik dan 4 lainnya akan mulai pembangunan.
Namun, masih dibutuhkan peningkatan beberapa infrastruktur seperti pelebaran Jalan Daendels, penyambungan rel kereta api sepanjang 11 kilometer dari Stasiun Duduk Sampeyan sampai masuk ke lokasi JIIPE dan agar tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar bisa terkoneksi dengan JIIPE.
Sedangkan Terminal Manyar Pelabuhan Gresik yang merupakan bagian dari JIIPE untuk pengoperasiannya telah dilakukan penandatanganan pada 15 Desember 2017 antara Kementerian Perhubungan dengan PT Berlian Manyar Sejahtera selaku Badan Usaha Pelabuhan dengan jangka waktu konsesi selama 76 tahun.
Terminal tersebut dirancang dengan pelabuhan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo dan peti kemas. Terminal Manyar mampu disandari oleh kapal-kapal berukuran besar hingga 100.000 DWT.(*)