Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator Kota Surabaya mengusulkan agar Jalan Tunjungan difungsikan layaknya seperti Jalan Braga, Bandung yang hampir setiap hari ada kegiatan ekonomi kreatif yang mendukung perekonomian masyarakat setempat.
"Beberapa tahun yang lalu di sepanjang Jalan Braga terdapat pertokoan seperti yang ada di Jalan Tunjungan," kata Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anugrah Ariyadi usai melakukan kunjungan kerja ke Bandung kepada Antara di Surabaya, Jumat.
Namun kemudian, lanjut dia, Jalan Braga sempat mati lesu dan kemudian bangkit lagi. Sekarang geliat ekomoni di kawasan di Jalan Braga terlihat dengan ramainya warga mendatangi resto, kafe sampai toko penjual souvenir mulai pagi sampai malam.
"Jadi mereka semua bergerak tidak di pedestriaan atau tidak mengganggu orang jalan. Yang tadinya toko-toko yang mati itu di sulap menjadi resto, kafe dan toko souvenir," katanya.
Menurut dia, kalau sepanjang Jalan Tunjungan bisa disulap seperti Jalan Braga, maka akan berdampak positif kepada penambahan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya.
"Tentunya juga bisa menyerap tenaga kerja lokal," kata Politikus PDI Perjuangan ini.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pengoptimalan Jalan Tunjungan juga bisa menambah tujuan wisata di Kota Surabaya.
Untuk meralisasikan semua itu, Anugrah menyarakan agar persoalan jalan Tunjungan melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Surabaya lainnya seperti Bappeko, Dinas Pariwisata, Dinas Pendapatan, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Perhubungan, Dinas Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum serta lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji sebelumnya mengatakan ruas Jalan Tunjungan Kota Surabaya direncanakan akan bebas dari kendaraan roda dua setelah angkutan massal cepat (AMC) berupa trem diterapkan di Kota Pahlawan.
"Nanti sepanjang ruas Jalan Tunjungan hanya terbagi untuk mobil, jalur trem dan pedestrian untuk pejalan kaki," ujarnya.
Menurut dia, dengan kehadiran trem tersebut, nantinya konsep wisata Jalan Tunjungan bisa diwujudkan kembali oleh Pemkot Surabaya. Selama ini Jalan Tunjungan memang dikonsep untuk pejalan kaki sebagai salah satu destinasi wisata di Surabaya.
"Hadirnya transportasi massal nanti, istilah `mlaku-mlaku nang Tunjungan` (Jalan-jalan ke Tunjungan) akan terwujud," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan ada yang berbeda dengan kegiatan "Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan" kali ini yakni yang biasanya digelar dua kali dalam setahun, kini menjadi sebulan sekali.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk lebih menghidupkan kawasan Tunjunggan sebagai lokasi yang sarat akan sejarah," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan itu juga meningkatkan roda perekonomian pelaku UKM dan mendongkrak jumlah wisatawan lokal maupun internasional.
"Acara ini juga bisa menjadi daya tarik wisatawan, apalagi ini digelar di Jalan Tunjungan yang merupakan ikon Surabaya," katanya.
Ia mengatakan untuk tahun 2017, angka kunjungan wisatawan yang datang ke Surabaya, jauh melampaui target. Menurutnya, di tahun-tahun sebelumnya, ketika memasuki bulan Desember, angka kunjungan wisatawan rata-rata 17-19 juta orang, namun saat ini sudah mencapai 24 juta orang. (*)