Palembang, (Antara) - Presiden Joko Widodo mengajak anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia mempelopori Indonesia yang bersih dari praktik korupsi.
"Saya mengajak kita semua anggota PMKRI menjadi mahasiswa yang penuh kasih, menjadi ujung tombak persatuan dan mempelopori Indonesia bersih korupsi," kata Jokowi dalam sambutan ketika membuka Kongres XXX dan Permusyawaratan Majelis Permusyawaratan Anggota XXIX PMKRI 2018 di Palembang, Sumsel, Senin.
Presiden juga mengajak anggota PMKRI mengawal pembangunan serta pelopor pengamalan nilai nilai Pancasila.
"Mari kita wujudkan cinta Indonesia dengan mental pejuang bukan pecundang. Negara ini negara besar, mari bekerja bersama bergotong-royong menjadikan negara ini menjadi negara yang adil dan makmur," tuturnya.
Tampak hadir dalam acara itu antara lain Menpora Imam Nahrawi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Mensos Idrus Marham, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Menhub Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Presidium PP PMKRI Angelo Wake Kako.
Dalam kesempatan itu Jokowi menceritakan pertemuan dengan Presiden Afghanistan yang mengingatkan bahwa Indonesia negara besar yang rawan menghadapi perpecahan karena keberagaman.
"Karena itu kita bangun infrastruktur baik jalan, 'airport', pelabuhan, itulah yang akan mempersatukan bangsa ini, jangan sampai ada ketimpangan antarsatu dengan yang lain yang njomplang," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah melakukan penyatuan harga BBM sebagai cara untuk mengatasi ketimpangan dan ketidakadilan.
"Tiga tahun lalu saya datang ke Papua, harga premium saya tanya banyak orang, harganya Rp60.000 per liter, kalau cuaca buruk Rp100.000. Habis itu saya minta harga disamakan dan ini sudah jalan enam bulan harga sama," ucap Jokowi.
Jokowi juga menyeburkan pemerintah membangun kawasan perbatasan sebagai daerah terdepan Indonesia.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga mengingatkan tahun 2018 ada 171 daerah yang melaksanakan Pilkada dan tahun 2019 ada Pilpres.
"Saya ingatkan dalam kontestasi pilkada, pilpres, agar perbedaan tidak menyebkan kita retak. Mari kita jalankan proses demokrasi dengan damai, rukun, jangan antartetangga, kampung tidak saling menyapa. Mari kita dewasakan masyarakat, jangan saling menjelekkan," kata Jokowi.(*)
Video Oleh Agus Salim