Jember (Antaranews Jatim) - Ratusan rumah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur tergenang banjir lumpur dan banjir luapan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat pada Rabu (17/1) malam.
"Pendataan korban banjir lumpur dan banjir genangan terus berjalan hingga kini, namun yang sudah masuk datanya banjir lumpur dan genangan melanda beberapa desa di tiga kecamatan di Jember," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Kamis.
Ia mengatakan hujan dengan intensitas sedang turun di daerah hulu pada Rabu (17/1) siang, kemudian pada pukul 20.00 WIB turun hujan dengan intensitas tinggi terjadi di beberapa wilayah di Jember dan pada malam hari banjir disertai lumpur masuk ke rumah warga.
Menurutnya `spot` lokasi bencana tersebar di delapan titik di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Tanggul, Kecamatan Bangsalsari, dan Kecamatan Kaliwates, namun yang terparah adalah di Kecamatan Bangsalsari.
"Banjir yang disertai lumpur terjadi di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul sehingga menyebabkan 20 rumah terendam banjir bercampur lumpur setinggi 30-50 cm, kemudian mushalla tergenang banjir lumpur setinggi 50 cm dan menyebabkan jalan raya Tanggul macet sepanjang 1,5 kilometer pada Rabu (17/1) malam," tuturnya.
Selain itu, banjir yang disertai lumpur juga menerjang Dusun Krajan, Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari; Dusun Kedung Suko, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari.
Kemudian Dusun Gebang, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari; Dusun Tegal Gebang, Sukorejo, Bangsalsari; Dusun Krajan, Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari; Dusun Karang Semanding, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, dan kawasan kota di Kecamatan Kaliwates.
"Dari delapan titik lokasi itu, jumlah rumah warga yang terendam banjir disertai lumpur di Desa Tisnogambar tercatat sebanyak 43 rumah setinggi 30-100 cm dan 14 rumah warga di Desa Sukorejo terendam banjir," ujarnya.
Selain itu, Pondok Pesantren Desa Sukorejo juga terendam banjir dengan ketinggian 80-100 cm, pagar pembatas di belakang pesantren roboh sepanjang 9 meter, dan pelengsengan sungai di belakang pesantren juga ambrol sekitar 50 meter.
"Dalam pesantren itu tercatat sedikitnya 100 santri terpaksa diungsikan ke tempat yang aman dan petugas juga mengevakuasi puluhan warga yang rumahnya terendam banjir di Desa Sukorejo yang ketinggian airnya mencapai 120 cm," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada korban jiwa yang meninggal dalam kejadian banjir yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Jember dan petugas terus melakukan pemantauan untuk mewaspadai banjir susulan karena intensitas curah hujan diprediksi masih tinggi.
"Mengingat terdapat beberapa kejadian di sejumlah kecamatan di Jember yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan, maka membuat proses penanganan terhambat karena terbatasnya jumlah personel dan armada," katanya, menambahkan. (*)
Video Oleh Zumrotun Solichah