Kediri (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah meminta agar semua umat beragama harus saling melengkapi, sehingga dengan keberagaman agama justru tidak menjadi perbedaan.
"Kami berterimakasih pada seluruh forkopimda, tokoh agama, masyarakat. Keberagaman agama di tempat ini bukan jadi perbedaan, tapi jadi hal yang melengkapi, sehingga Kediri jadi kondusif dan harmonis," kata Wawali saat berkunjung ke Gereja Katolik Santo Yoseph, Kediri, Minggu malam.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bagian perhatian pemerintah kota pada umat Kristen yang merayakan Natal 2017. Peran dari masyarakat juga sangat penting untuk pembangunan Kota Kediri, sehingga kota ini mendapatkan beragam prestasi.
"Khususnya pada pemuda, seiring dengan kemajuan teknologi, kami berharap selalu siap. Dengan kondusif, harmonis, tentunya dengan semua ini bisa bermanfaat. Kediri mendapat prestasi, hingga nasional," katanya.
Pemerintah kota, tambah dia, juga mengucapkan selamat Natal 2017 pada seluruh jemaat yang merayakannya serta selamat menyambut tahun baru 2018. Pada 2017 ini menjadi baromoter dan evaluasi tersendiri, sehingga ke depan akan lebih semangat mengisi 2018 dengan meningatkan kualitas diri dalam berpikir.
Wawali hadir dengan Sekretaris Daerah Kota Kediri, dengan sejumlah jajarannya. Selain itu, pejabat lain juga ikut hadir, dari Polresta Kediri, kejari, pengadilan agama, serta dari jajaran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) serta Paguyuban Antarumat Beragama dan Panganut Kepercayaan (PAUB – PK) Kota Kediri. Dalam acara tersebut, selain berkunjung ke Gereja Katolik Santo Yoseph, Kediri, juga Gereja Getsemani, dan sejumlah gereja lainnya. Rombongan naik kendaraan bersama ke lokasi gereja.
Wawali juga sempat menyerahkan pohon natal kepada pemuka agama yang memimpin kegiatan misa tersebut. Mereka juga sangat senang dengan kedatangan rombongan pejabat di Kota Kediri, yang bersedia singgah di gereja.
Sementara itu, kegiatan Misa Natal 2017 di Gereja Katolik Santo Yoseph, Kediri, tersebut diikuti ribuan jemaat. Mereka melantukan doa-doa yang dipimpin pemuka agama tersebut. Selain orang dewasa, sejumlah anak-anak juga ikut. Selain misa yang diikuti orang dewasa, pada Senin (25/12), juga akan dilanjutkan misa yang diikuti anak-anak.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Kediri juga telah mengadakan penyisiran gereja. Kegiatan itu melibatkan Kompi 1 Detasemen C Kediri Satbrimob Polda Jatim sertai dari K9, yaitu dari komunitas pecinta anjing yang telah bekerjasama dengan polisi.
Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengatakan, dalam pengamanan Natal 2017, selain dari polisi juga dibantu dari ormas. Jumlah anggota yang diturunkan juga bervaratif tergantung dengang besar atau kecilnya gereja serta jumlah jemaat yang akan hadir. Penjagaan juga dilakukan hingga perayaan natal selesai.
"Untuk pengamanan Natal 2017, kami melibatkan tiga pilar, TNI/POlri, pemerintah kota (Satpol PP), serta masyarakat. Kami sudah mengomunikasikan dengan banser (Barisan serbaguna GP Ansor) baik di Kota dan Kabupaten Kediri, koordinasi saat rapat, dan pas hari Natal nanti (turun)," katanya.
Di wilayah hukum Polresta Kediri, terdapat 94 gereja yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Dari jumlah itu, terdapat 54 gereja yang dimanfaatkan untuk perayaan natal, dimana sembilan di antaranya adalah gereja besar. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna