Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, terus memantau tanah longsor di dekat jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kedungadem-Sugihwaras, disebabkan hujan deras sehari lalu.
"Tanah longsor di dekat jembatan kalau tidak ditangani bisa mengakibatkan pondasi jembatan ikut longsor, sebab lokasinya di dekat pondasi jembatan bagian utara, " kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto, di Bojonegoro, Sabtu.
Menurut dia, tanah longsor di dekat jembatan Kedungadem panjangnya 5 meter selebar 6 meter dengan kedalaman sekitar 12 meter karena tergerus air sungai setempat yang meningkat cepat pengaruh deras deras sehari lalu.
Bahkan, lanjut dia, tanah longsor di daerah setempat juga merusak jaringan drainase yang baru dibangun oleh pemerintah kabupaten (pemkab).
"Penanganan tanah longsor di dekat jembatan Kedungadem segera kami koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan penataan ruang," ucapnya menjelaskan.
Menurut dia, tanah longsor di dekat pondasi jembatan Kedungadem harus segera memperoleh penanganan agar tingkat longsor tidak terus berkembang.
Meski demikian, lanjut dia, jembatan itu masih aman dilalui kendaraan roda dua dan empat, karena pondasi jembatan masih belum terganggu dengan adanya tanah longsor di dekatnya.
"Tapi kalau dibiarkan jelas lama-lama pondasi jembatan bisa ikut longsor," ujarnya menegaskan.
Ia juga mengaku melakukan pemantauan tanah longsor sepanjang 150 meter dengan kedalaman 5 meter sehari lalu yang mengakibatkan empat rumah milik Winarto, Suminten, Mardi dan Kardam pondasinya mengangtung.
Longsor di daerah setempat panjangnya 150 meter selebar 5 meter, sedangkan empat rumah itu separuhnya menggantung sehingga rawan roboh.
"Ada sekitar 14 jiwa penghuni empat rumah yang pondasinya mengantung yang sekarang semuanya mengungsi ke keluarganya dan tetangganya," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, hujan deras sehari lalu, selain menimbulkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Sekar, Gondang, Sumberrejo dan Balen, juga mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Sukosewu dan Kedungadem.
"Di Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, banjir sempat merendam jalanan desa dan areal pertanian, tetapi beberapa jam kemdian surut," ucap seorang warga Desa Pejambon, Kecamatan sumberejo, Sufyan menegaskan. (*)