Kediri (Antara Jatim) - Warga diimbau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, agar tidak mendirikan bangunan di dekat sungai, sebab rawan terkena longsor terutama saat hujan turun sangat deras.
"Cuaca beberapa waktu terakhir ekstrim, jadi kami lakukan sosialisasi terutama di daerah rawan terjadi penggerusan erosi, misalnya tepi sungai," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Kediri Bambang Riadi di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, BPBD Kota Kediri telah menerima laporan adanya bangunan yang rusak akibat tanah longsor tepatnya di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Bangunan itu adalah sebuah warung milik Djuanah, warga setempat, yang rusak pada Selasa (21/11).
Ia juga menambahkan, BPBD juga sudah ke lokasi untuk memantau tingkat kerusakan bangunan tersebut. Bangunan itu berdiri di atas sungai, sementara tepi sungai ambrol, sehingga bangunan ikut ambrol. Kerusakan bangunan terletak di bagian belakang bangunan, dimana dindingnya jebol.
Namun, ia mengatakan dalam musibah itu tidak ada korban jiwa yang terluka. Kerugian hanya materi, dari bangunan yang rusak tersebut. Untuk besarnya, saat ini masih dilakukan dengan pasti oleh petugas.
Bambang juga menambahkan, BPBD juga tidak bisa berbuat lebih untuk membantu warga yang tertimpa musibah tersebut. Bangunan itu diketahui bukan hak milik dan berdiri di atas sungai, yang seharusnya tidak diperbolehkan.
"Sebetulnya bangunan itu tidak boleh (Didirikan), apalagi bangunan itu bukan hak miliknya. Jadi, kami untuk pembenahan dibantu warga. Untuk bangunan fisik kami tidak bisa, tapi jika bantuan lain kami sikapi, misalnya sandang, logisitik. Itu juga harus sesuai prosedur, pengajuan dari kelurahan," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrim yang turun dalam beberapa waktu terakhir. Tingginya curah hujan, selain memicu terjadinya tanah longsor, juga banjir, dan angin puting beliung.
Untuk banjir, di Kota Kediri Bambang menyebut hingga kini belum ada laporan, sementara untuk musibah angin puting beliung juga. Hanya terdapat pohon ambruk yang sempat mengenai bangunan, namun juga nihil korban. (*)