Sidoarjo (Antara Jatim) - Perum Bulog membangun sebanyak 13 unit gudang kedelai dengan kapasitas sebanyak 3.500 ton di Komplek Pergudangan Banjar Kemantren, Buduran Sidoarjo, Jatim, sebagai upaya penyerapan panen kedelai di wilayah Jawa Timur.
Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono, Rabu mengatakan, pembangunan gudang ini merupakan salah satu realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN), yang direncanakan akan selesai dibangun dan dapat dioperasikan lima bulan mendatang.
"Pemberian PMN tahun anggaran 2016 kepada Perum Bulog sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan kinerja, investasi dan memperkuat struktur permodalan," katanya di sela kegiatan Groundbreaking Pembangunan Gudang Kedelai Perum Bulog.
Ia mengemukakan, pada akhir Desember 2016 Perum Bulog mendapatkan tambahan dana PMN sebesar Rp2 Triliun yang diperuntukkan untuk pengembangan infrastruktur pascapanen padi atau beras, jagung dan kedelai.
"Ada empat kegiatan utama yang digunakan dalam penyertaan modal ini seperti pembangunan "Modern Rice Milling Plant" (MRMP) dengan kapasitas total satu juta ton setara Gabah Kering Panen (GKP) per tahun di sentra-sentra produksi padi," katanya.
Selain itu, meningkatkan kemampuan serapan dan pengolahan beras lokal maupun impor dengan membangun 16 unit mesin "Rice to Rice".
"Meningkatkan nilai tambah hasil panen jagung melalui teknologi pengeringan modern dengan pembangunan 11 unit Drying Centre dan 64 unit penyimpanan (SILO) jagung di sentra produksi jagung dan juga pembangunan gudang kedelai ini," katanya.
Ia mengatakan, ada perbedaan gudang berasa dengan kedelai ini di antaranya adalah peralatan untuk menstabilkan kualits kedelai.
"Dengan masa simpan yang hampir sama dengan beras yaitu sekitar enam bulan, katanya.
Ia mengemukakan, dengan adanya pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan peranan Perum Bulog sebagai salah satu "agent of development" agar mampu mendukung program prioritas nasional 2 (Nawacita).
"Antara lain dalam rangka mendukung kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur dan konektivitas, serta kemandirian ekonomi nasional," katanya.(*)
Video Oleh Indra Setiawan