Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyarankan inovasi bagi media siber seiring berkembangnya teknologi yang pesat sekaligus menampilkan berita benar dan berkualitas.
"Inovasi ini untuk menyingkirkan hal-hal tidak sesuai, termasuk yang muncul di media siber," ujarnya di sela menghadiri Konferensi Wilayah Pertama Asosiasi Media Siber Indonesis (AMSI) Jatim di Surabaya, Rabu.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan inovasi yang dilakukan yakni adanya pengintegrasian media sehingga ada sinergi antara media konvensional dan media siber untuk saling mengisi.
"Jadi, media siber melayani kebutuhan masyarakat secara cepat, sedangkan media konvensional memperkuat melalui konten," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menyampaikan perkembangan teknologi media adalah sebuah keniscayaan dan tidak akan mengeliminasi jenis media sebelumnya.
Menurut dia, lahirnya radio tak akan menghapus surat kabar dan lahirnya televisi tidak otomatis menghilangkan radio, begitu juga lahirnya media siber tidak serta merta mematikan jenis media sebelumnya.
Gubernur Jatim berharap melalui pelaksanaan Konferwil AMSI Jatim, ke depan mampu memverifikasi media siber di Indonesia agar masyarakat tidak terjebak pada media siber palsu yang lebih banyak menyebarluaskan informasi "hoax".
Sementara itu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf mengatakan media siber harus mampu membangun serta meningkatkan kepercayaan kepada publik secara positif karena turut berpengaruh kepada tingkat kepercayaan pembaca.
Pada era demokratisasi informasi dan revolusi digital, lanjut dia, membuat media siber tumbuh seperti jamur di musim hujan.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menambahkan terkadang banyak media siber yang belum berbadan hukum PT dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM sehingga ke depan harus menjadi perhatian serius.
"Tantangan lain yang harus dilakukan adalah kerja redaksi media siber harus mampu meyakinkan publik bahwa konten yang disajikan adalah sebuah karya jurnalistik dengan berpedoman pada media siber," katanya. (*)