Mojokerto (Antara Jatim) - Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur, Pungkasiadi meminta kepada santri untuk selalu memperkuat jiwa religius keislaman sekaligus nasionalisme dan juga kebangsaan di masa kini dan masa mendatang.
"Kami meminta supaya para santri masa kini dan masa depan, dapat selalu memperkuat jiwa religius keislaman sekaligus nasionalisme dan kebangsaan," katanya saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN)tahun 2017 dengan tema "Wajah Pesantren Wajah Indonesia", di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Senin.
Ia juga berharap supaya santri masa kini dan masa depan baik di pesantren maupun luar pesantren, selalu memperkuat jiwa religius
"Para santri juga harus selalu siap untuk berjihad demi bangsa," katanya.
Dalam puncak peringatan itu, dirinya juga membacakan catatan sejarah yang melibatkan para ulama, santri serta masyarakat dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Menurutnya, fakta sejarah perlawanan terhadap NICA (Netherlands-Indies Civil Administration), kemudian berujung pada perisitiwa besar yang kini dikenal sebagai peristiwa 10 November.
"Kaum santri berhasil merobek bendera merah putih biru yang diganti dengan bendera merah putih di atas Hotel Oranje Surabaya (sekarang Hotel Majapahit). Mereka berhasil mengalahkan NICA yang dipimpin Mallaby," katanya.
Ribuan santri gugur dalam pertempuran yang dilatarbelakangi seruan jihad bagi seluruh bangsa, dalam menghadapi agresi militer penjajah.
"Ribuan santri gugur dalam pertempuran paling dahsyat sepanjang sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Perlu digaris bawahi bahwa ada peristiwa yang melatarbelakangi, yakni adanya seruan jihad bagi seluruh bangsa Indonesia terhadap agresi militer penjajah yang kita kenal dengan Resolusi Jihad," katanya.(*)