Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat ekonomi asal Universitas Dr Soetomo Surabaya Dr Meithiana Indrasari, ST., MM mengingatkan para pelaku usaha kecil mikro dan menengah melakukan inovasi mutakhir untuk menjaga kualitas produk.
"Kualitas inilah yang harus selalu dijaga. Salah satu caranya melakukan inovasi-inovasi mutakhir dan menjadi pioner atau perintis sehingga yang lain mengikuti," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Selain itu, agar produk lokal mampu bersaing dengan pasar global maka cara-cara dengan inovasi juga harus ditingkatkan, seperti strategi pemasaran melalui daring (online).
"Tentunya dengan pelayanan unggul serta melakukan kerja sama dengan UMKM dari negara lain agar bisa mengembangkan produk secara global," ucapnya.
Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unitomo juga meminta Pemprov Jatim, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM diharapkan memfasilitasi pameran-pameran produk UMKM, baik di dalam maupun luar negeri.
"Pemprov juga memberi kemudahan akses terhadap bahan baku yang berasal dari Impor dan membina serta pendampingan secara terus-menerus terhadap produksi, permodalan dan pemasaran," katanya.
Kepada Pemkab/Pemkot yang daerahnya mempunyai kekhasan produk UMKM, kata dia, agar mendaftarkan produk tersebut sebagai hak paten (HAKI) ke Kemenkum-HAM dan mempromosikan produk tersebut.
"Kalau perlu ke se-antero dunia sekaligus menjadi produk tersebut sebagai ikon daerah yang eksotik sehingga konsumen bangga memilikinya," katanya.
Sementara itu, akademisi yang juga aktivis perempuan Jatim termasuk daerah yang perkembangan UMKM-nya tinggi, yaitu hingga 6,8 juta unit usaha.
Dari jumlah tersebut sebagian besar tergolong sebagai usaha mikro, yakni 6.533.694 unit usaha (95.53 persen), sebesar 3,85 persen atau 261.827 unit usaha sebagai usaha kecil, dan 0,57 persen atau 30.410 unit tergolong sebagai usaha menengah.
Perkembangan yang sangat pesat ini, lanjut dia, didukung oleh kebijakan Gubernur Jatim, bahkan pada tahun ini gubernur mendapatkan penghargaan sebagai provinsi penggerak koperasi terbaik dan penumbuhan kewirausahaan terbaik tingkat provinsi tahun 2017.
Produk yang dihasilkan oleh UMKM Jatim bisa bersaing dengan produk luar karena pada kenyataannya UMKM menunjang perekonomian Jatim sebesar 54,98 persen.
"Kontribusi koperasi dan UMKM tersebut terus merangkak naik seiring dengan bertumbuhnya sektor usaha kecil. PDB dari koperasi sekarang naik, yaitu pada 2013 berkisar 1,71 persen kini sudah menjadi hampir 4 persen, bahkan tahun depan akan naik terus," katanya. (*)