Bojonegoro, 22/9 (Antara) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupdar) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan sudah menerima sebanyak 37 pendaftar peserta perahu hias dalam Festival Bengawan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, per 22 September.
"Pendaftar terbanyak perwakilan desa di sepanjang Bengawan Solo yang menjadi rute parade perahu hias di Kecamatan Dander, Kalitidu dan Trucuk," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya Disbudpar Bojonegoro Budiyanto, di Bojonegoro, Jumat.
Selain itu, lanjut dia, pendaftar lainnya dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Bank Jawa Timur, PDAM, juga yang lainnya dan dua komunitas masyarakat.
"Peserta perahu hias memperoleh subsidi untuk menghias perahu Rp2,5 juta per perahu. Namun peserta parade perahu hias dari komunitas masyarakat tidak memperoleh subsidi, sehingga harus mencari sendiri untuk menghias perahunya," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan tema parade perahu hias Festival Bengawan untuk memeriahkan HUT ke-340 kabupaten itu, mengambil tema "Peradaban Bengawan Dari Masa Ke Masa".
"Peserta bebas menghias perahunya sesuai tema," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan keberangkatan parade perahu hias tetap tetap sama dengan tahun lalu yaitu dari Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu.
Keberangkatannya pukul 09.00 WIB lebih pagi dibandingkan dengan pelaksanaan parade perahu hias dalam Festival Bengawan di tahun yang lalu yang berangkat siang hari.
"Kalau berangkatnya pagi hari acara selesai tidak sampai malam hari," ujarnya.
Sesuai perhitungan waktu perjalanan perahu dari Bendung Gerak sampai taman Bengawan Solo (TBS) di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota, berkisar 3-4 jam.
Ia menambahkan di lokasi pemberangkatan di Bendung Gerak juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain, panjat pinang, reog, dan tari. Di lokasi finish juga akan diisi hiburan Campurasi untuk menyambut kedatangan peserta perahu hias.
"Target kami pelaksanaan Festival Bengawan yang keempat kalinya ini akan mampu menarik wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman)," katanya. (*)