Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya secara resmi membuka Program Profesi Insinyur (PPI) setelah ditugaskan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mempercepat peningkatan jumlah insinyur profesional yang ada di Indonesia.
"Pemerintah menugaskan 40 universitas di Indonesia untuk membuka program ini. UK Petra menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur yang diberi tugas. Hanya dua perguruan tinggi di Jatim yang diberi tugas yakni kami dan ITS," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Djwantoro Hardjito di sela Seminar "Urgensi Sertifikasi Profesi Insinyur di Era Persaingan Global" kampus setempat, Jumat.
Djwantoro menjelaskan program profesi ini sama halnya dengan program profesi yang ada di jurusan kedokteran, apoteker dan hukum yang perlu pendidikan profesi jika ingin mendapatkan lisensi.
Selama ini, kata dia insinyur tidak perlu menempuh program profesi. Di negara lain, seperti Malaysia sarjana teknik tidak boleh menjadi penanggungjawab dalam suatu proyek jika belum mendapat lisensi program profesi.
"Indonesia selama ini belum punya, kita sudah ketinggalan jauh dibanding negara tetangga seperti Malaysia. Kalau perdagangan bebas, salah satu profesi yang lintas adalah insinyur. Jika kita tidak punya dan negara lain punya insiyur profesional, maka kita tidak bisa ke sana sedang mereka bisa ke sini," ujarnya.
Dia menjelaskan, selama ini memang ada organisasi-organisasi tertentu yang sudah membuka program profesi insinyur. Namun itu belum dipayungi dengan adanya Undang-undang.
"Pemilihan kami sebagai salah satu universitas yang diberi tugas tentu berdasarkan peringkat kami. Selain itu kami juga punya minimal enam dosen berlisensi, saat ini kami sudah punya delapan," tuturnya.
Kaprodi PPI UK Petra Tanti Octavia mengatakan dengan diberi mandat oleh pemerintah, saat ini kampusnya membuka pendaftaran untuk PPI sampai tanggal 16 September mendatang. Sementara masa awal perkuliahan adalah tanggal 23 Sepetember 2017.
Tanti menjelaskan, ada dua program yang bisa ditempuh dalam PPI ini. Pertama adalah perkuliahaan reguler selama dua semester dan program rekognisi pembelajaran lampau (RPL). RPL merupakan program yang memberikan pengakuan, pengalaman kerja bidang keinsinyuran. Pengalaman kerja ini nanti bisa dikonversi sebagai mata kuliah yang diakui tergantung pada hasil penilaian.
"Sementara kurikulum perkuliahan reguler berupa satuan kredit semester (SKS) bermuatan 24 SKS dari lebih dari 70 persen di lapangan dengan bimbingan magang maksimum 30 persen tatap muka," kata dia. (*)