Jember (Antara Jatim) - Sebanyak delapan negara mengikuti "Global Village" yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Statsflix Universitas Jember bekerjasama dengan Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales (AIESEC).
Kegiatan Global Village kali ke dua itu dilaksanakan oleh organisasi pengembangan kepemimpinan kaum muda dunia bersama UKM Statsflik Unej di lobby Lippo Plaza Jember, Senin sore.
"Kedelapan negara yang mengikuti 'Global Village' adalah Jerman, Rusia, Portugal, China, Kamboja, Mesir, Srilanka, dan India," kata Ketua Panitia Kegiatan Robby Pratama di Jember.
Dalam Global Village, lanjut dia, setiap perwakilan unjuk kebolehan memperkenalkan kebudayaan masing-masing negaranya melalui tari, nyanyi dan lainnya dari 12 peserta yang tampil dalam kegiatan itu.
"Sebenarnya Global Village adalah salah satu dari beberapa kegiatan yang diadakan oleh UKM Statsflix sebagai UKM yang mewadahi pertukaran mahasiswa dan pengembangan kepemimpinan, yang bekerjasama dengan AIESEC," tuturnya.
Menurutnya para peserta dari mancanegara itu sudah berada di Kabupaten Jember sejak Agustus 2017 dan mereka melaksanakan berbagai proyek sosial seperti menjadi guru di berbagai sekolah dan pesantren yang ada di Jember.
"Seharusnya ada 11 negara yang mengirimkan wakilnya, namun ada beberapa peserta seperti dari dari Ceko dan Jepang yang pulang lebih dahulu karena ada kepentingan," katanya.
Kegiatan Global Village berjalan meriah, setelah dibuka dengan tari Gambyong yang dibawakan oleh UKM Seni PH 9 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unej dan dilanjutkan dengan berbagai penampilan dari tiap-tiap negara.
Salah satunya penampilan seni kaligrafi Tiongkok oleh Lucky yang merupakan peserta asal China. Sambil melihat proses penulisan kaligrafi, penonton dihibur dengan penampilan seruling bambu peserta Tiongkok lainnya yakni Lily Hu. Lucky menuliskan kaligrafi China dengan kalimat "Friendship Without Boundaries".
"Saya berharap persahabatan ini bisa menyatukan kami tanpa harus dibatasi oleh sekat negara," tutur Lucky.
Tidak hanya menampilkan tari dan menyanyi, beberapa peserta bahkan membawa masakan dan kue khas masing-masing negara untuk dicicipi oleh para pengunjung di kawasan Lippo Plaza tersebut, seperti yang dilakukan oleh perwakilan peserta Jerman dan Mesir.
Meryem Masa yang mewakili Jerman dengan ramah menawarkan kue pretzel kepada para pengunjung dan gadis keturunan Turki itu tertarik untuk datang ke Jember.
"Kebetulan saya kuliah di jurusan pendidikan guru dan ketika ada tawaran untuk melaksanakan proyek sosial menjadi guru di Jember, maka saya ambil kesempatan itu untuk mencari pengalaman sekaligus menambah jam praktek saya," kata mahasiswa University of Wurzburg Jerman itu.
Selain mendapatkan pengalaman baru, Meryem yang sore itu menghiasi wajahnya dengan bendera Jerman ala tifosi sepakbola juga terkesan dengan keramahan warga Jember. "Jika ada kesempatan ke Jember lagi, saya pasti mau," ujarnya.
Pembina UKM Statsflix Honest Dody Moelasy mengatakan peserta tidak hanya melaksanakan proyek sosial dan mengikuti kegiatan Global Village, namun peserta telah mengikuti kegiatan seminar bertema "The Role Of Youth To Improve Quality Education in The Recent Challenge" yang dilaksanakan pada hari Sabtu (2/9).
"Kami berharap dengan adanya kegiatan pertukaran mahasiswa seperti ini akan menumbuhkan saling pengertian akan masing-masing budaya sehingga melahirkan toleransi," ucap Dosen FISIP Unej itu.
Selain menjadi tuan rumah, lanjut dia, Unej juga aktif mengirimkan mahasiswanya ke negara-negara lain yang tergabung dalam organisasi AIESEC dan tahun 2017, Unej mengirimkan mahasiswa ke Thailand, Filipina, Tiongkok dan Malaysia.(*)