Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu menggelar lomba jamu tradisional yang diikuti puluhan peserta jamu gendong dari berbagai pelosok daerah tersebut.
Kegiatan perlombaan yang diselenggarakan di dalam aula Dinkes Tulungagung itu tak hanya unjuk aneka produk jamu tradisional dari bahan-bahan herbal, namun juga diuji berdasar kemampuan dan kepiawaian dalam memproses minuman kesehatan tradisional tersebut oleh 58 peserta yang ikut ambil bagian.
"Lomba ini digelar untuk memotivasi pelaku usaha jamu tradisional di Tulungagung untuk terus meningkatkan kualitas," kata Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Mochammad Mastur dikonfirmasi di sela perlombaan.
Menurutnya, Tulungagung telah dua kali menjuarai lomba jamu tradisional tingkat Jawa Timur. Menurutnya, prestasi itu harus tetap dipertahankan dengan menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas rasa.
"Lomba ini untuk menjaring juara baru, yang nantinya akan mewakili Kabupaten Tulungagung," katanya.
Kabid Pengawasan Kesehatan Makanan dan Minuman Dinkes Tulungagung Masduki menyatakan, penilaian lomba jamu gendong dilakukan secara ketat.
Ada tiga juri yang melakukan penilaian, termasuk dirinya. Tahapan penilaian dilakukan dengan memanggil satu-persatu peserta untuk kemudian dicicipi produk jamu tradisional buatan masing-masing peserta.
Tak hanya membau aroma dan mencicipi rasa, juri juga melakukan sesi wawanacara langsung kepada peserta lomba jamu gendong untuk memaparkan khasiat, bahan-bahan yang digunakan, komposisi pembuatan hingga proses pengolahannya.
Tim juri juga menguji teknik pengemasan produk hingga strategi pemasaran.
Setiap peserta melakukannya berulang di tiga meja juri dengan teknik penilaian berbeda, dan diakhiri pada praktik berjualan jamu gendong dan cara menawarkan kepada pembeli.
"Harapannya bahan baku ada standarnya, prosesnya ada standarnya, demikian juga cara penyajiannya. Sehingga khasiatnya semua akan sama," ujar Mastur.
Dikonfirmasi usai lomba, salah satu peserta bernama Watirah (65) yang sehari-hari berjualan jamu di Pasar Wage Tulungagung mengaku senang mengikuti lomba jamu gendong tersebut.
Ia mengaku sudah mempersiapkan produk jamunya dan berharap untuk lolos sebagai pemenang.
"Saya sudah jualan jamu sejak 17 tahun silam," tuturnya.
Dulu, watirah mengaku sudah pernah mendapat pembinaan dari dinkes lima tahun lalu. Pembinaan tersebut menjadi bekalnya untuk memperbaiki produk dan menjaga khasiat jamunya.
"Kalau sekarang yang penting bisa belajar dari juri. Tadi diberi pengetahuan soal pembuatan agar lebih enak dan berkhasiat," ujarnya. (*)
Tulungagung Gelar Lomba Jamu Gendong
Rabu, 30 Agustus 2017 20:25 WIB
"Harapannya bahan baku ada standarnya, prosesnya ada standarnya, demikian juga cara penyajiannya. Sehingga khasiatnya semua akan sama," ujar Mastur.