Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta semua pihak mengedepankan
musyawarah menanggapi polemik adanya patung Dewa Perang Kongco di
Kelenteng Kwan Swie Bio, Tuban.
"Ajak semua duduk bersama dan dialog mencari solusi. Semua harus
hadir dan bermusyawarah," ujar Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan
di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, segala perbedaan bisa diselesaikan dengan jalur
komunikasi sehingga segera ada keputusan terkait bagaimana keberadaan
patung tersebut.
"Pemprov hanya bisa memberi masukan jalur dialog dan silakan
diselesaikan pemerintah setempat. Keputusannya ada di daerah, bukan di
provinsi," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Terkait banyaknya elemen dari luar Tuban yang mempermasalahkannya,
orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengharapkan tidak ikut mencampuri
karena cukup diselesaikan kepala daerah setempat.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang
mengaku telah berkomunikasi dengan Bupati Tuban Fatkhul Huda serta
Kapolres setempat agar membahas persoalan dengan musyawarah.
"Pemkab, aparat, pihak kelenteng dan pihak terkait lainnya harus
duduk bersama mencari solusi, termasuk membahas perizinan yang kabarnya
masih menimbulkan polemik," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Pendirian patung tertinggi se-Asia Tenggara yang masuk catatan
Museum Rekor Indonesia dan diresmikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada
17 Juli 2017 tersebut saat ini menjadi pro dan kontra.
Sejumlah elemen organisasai masyarakat (ormas), lembaga swadaya
masyarakat (LSM) di Jatim meminta adanya peninjauan ulang terkait
patung, bahkan tidak sedikit yang meminta dirobohkan.
Sampai saat ini, patung dewa perang setinggi 30,4 meter yang berada
di halaman belakang kelenteng tersebut ditutupi dengan kain putih
setelah pengurus kelenteng mendapat masukan dari berbagai pihak. (*)
Pemprov Jatim Minta Kedepankan Musyawarah Patung Tuban
Jumat, 11 Agustus 2017 17:39 WIB
Ajak semua duduk bersama dan dialog mencari solusi. Semua harus hadir dan bermusyawarah