Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki sebuah mobil sedan Toyota Vios diduga curian setelah menemukan banyak pelat dengan nomor polisi berbeda-beda di bagasinya.
"Petugas kami menghentikan mobil ini yang melaju zig-zag di Jalan Raya Darmo tadi pagi. Setelah diperiksa kelengkapan suratnya tidak sesuai dengan pelat nomor kendaraannya," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adewira Siregar kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Polisi kemudian memeriksa keseluruhan mobil dan di bagasinya ditemukan banyak pelat dengan nomor polisi yang berbeda-beda.
"Semuanya pelatnya 'letter' B (Jakarta) tapi nomornya beda-beda," ujar Adewira.
Mobil warna hitam dengan kondisi tak terawat penuh debu itu pun langsung diamankan ke Markas Polrestabes Surabaya beserta para penumpang dan pengemudinya.
Menurut Adewira, saat dihentikan, mobil tersebut ditumpangi oleh empat orang laki-laki, yang hingga kini identitasnya masih belum dapat dipastikan.
Polisi menduga mulai dari Surat Tanda Nomor Kendaraan hingga berbagai pelat nomor polisi yang ditemukan dibagasi semuanya palsu.
"Untuk mengetahui nomor polisi yang asli tentu harus mengecek nomor rangka dan nomor mesin. Saat ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya.
Adewira telah melimpahkan penyelidikan mobil ini ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya.
Kepala Satreksrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela saat dikonfirmasi telah memastikan satu dari empat orang yang berada di mobil tersebut sebagai pengemudinya berinisal AB.
Kepada penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya, AB mengatakan mobil yang dibawanya merupakan hasil gadai dari seseorang di Jakarta.
Dia juga mengaku sengaja mengemudikan mobilnya dengan zig-zag di Jalan Raya Darmo Surabaya untuk menghindari kejaran kendaraan patroli polisi, meski akhirnya tertangkap di dekat Taman Bungkul.
"Saat ini kami masih dalami apakah memang benar mobil gadai seperti pengakuan AB atau curian. Karena di bagasi mobil kami temukan banyak pelat nomor polisi lain," ujar Leonard.
Satreskrim Polrestabes Surabaya telah berkoordinasi dengan pihak Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) untuk mendapatkan cetakan atau "print-out" data yang valid. "Kami masih menunggu kiriman print-out dari Samsat terkait identitas yang nantinya dapat menerangkan asal-usul mobil ini," ucapnya. (*)