Dubai (Antara/Reuters) - Tiga wanita dan enam anak-anak dari satu keluarga tewas akibat serangan udara sekutu pimpinan Saudi di rumah mereka di Yaman utara pada Jumat, kata pejabat kesehatan setempat tentang kejadian terkini dalam rangkaian serangan sejak 2015.
Yaman dikoyak perang saudara dengan pemerintah pengasingan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, didukung sekutu pimpinan Saudi, mencoba mengalahkan kelompok Houthi dukungan Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibukota, Sanaa.
Kepala dinas kesehatan setempat, Dr Abdel-Ilah Al-Azzi, menyatakan serangan saat fajar atas rumah keluarga Taha Al-Dharafi di kebupaten Mahda di pinggiran barat daya kota Saada itu juga melukai tiga orang lain.
"Kami merekam semua kejahatan musuh dan tidak akan melupakannya," kata Azzi, "Semua penjahat akan dihukum, insyaallah."
Juru bicara sekutu pimpinan Saudi tidak menanggapi permintaan tanggapan.
Belum jelas apakah rumah itu diserang karena kesalahan, tapi sekutu tersebut menyatakan tidak membidik warga.
Kerabat keluarga itu, yang menolak dikenali, menyatakan serangan itu terjadi sebelum fajar saat keluarga tersebut tidur.
Ia menyatakan jasad mereka dibawa ke kamar mayat, sementara petugas penyelamat melanjutkan mencari seorang wanita, yang hilang di reruntuhan rumah itu.
Gambar dari tempat kejadian tersebut menunjukkan rumah itu sepenuhnya hancur akibat serangan tersebut.
Warga, yang bergegas ke tempat kejadian itu takut memulai penyelamatan sementara pesawat terbang di atas.
Saada, kubu Houthi, yang berasal dari cabang Zaidi Islam Syiah, berulang kali dihantam serangan udara sejak persekutuan negara Arab masuk dalam perang saudara tersebut pada Maret 2015. Mereka melihat perang itu sebagai upaya Iran memperluas pengaruhnya di Yaman.
Sedikit-dikitnya, 25 orang Yaman tewas pada Juni sesudah pesawat sekutu pimpinan Saudi menyerang pasar di provinsi Saada.
Pada Maret, serangan udara sekutu menewaskan 22 orang dan melukai puluhan lagi di pasar di Yaman barat di dekat kota nelayan Laut Merah, Khoukha.
Khoukha dan kota di dekatnya, Hodeidah, dikuasai Houthi, yang merebut Sanaa pada 2014 dan bergerak ke Aden di selatan pada 2015, yang memaksa Hadi dan pemerintahannya lari ke pengasingan.
Perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, mengungsikan lebih dari tiga juta dan menghancurkan sebagian besar prasarana negara miskin tersebut.
Sekutu pimpinan Saudi dibentuk pada 2015 untuk melawan Houthi dan pasukan mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang menembakkan peluru kendali ke negara tetangganya, Arab Saudi.
Pada Desember, sekutu itu mengakui "penggunaan terbatas" bom tandan buatan Inggris, tapi mengatakan sudah berhenti menggunakannya.
Hampir separuh dari 22 provinsi di Yaman berada di ambang kelaparan, kata Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa. (*)