Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap anak-anak tidak takut saat melakukan imunisasi campak dan rubella sebab imunisasi itu penting untuk kesehatan dan masa depan.
"Jika belum divaksin langsung minta ke puskesmas atau posyandu, kalau tidak mau akan dipaksa," kata Tri Rismaharini ketika membuka acara Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017 di Lapangan Putro Agung Kelurahan Rangkah, Selasa.
Menurut dia, penyakit campak dan rubella sangat berbahaya karena dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa meskipun dalam kondisi yang sehat sekalipun.
Acara Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) dengan tema "Surabaya Bebas Campak dan Rubella" ini selain dihadiri Risma juga dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, jajaran Forpimda, jajaran perangkat daerah terkait, siswa-siswi SD-SMP, Puskesmas dan Posyandu.
Risma juga meminta kepada stakeholder terkait agar gencar mengkampayekan imunisasi MR kepada orang tua dan anak-anak. "Sekali lagi saya mengingatkan bahwa imunisasi ini sangat penting, jangan ketika melihat anak sakit atau terindikasi virus Rubella pihak puskesmas baru melakukan sosialisasi ke masyarakat," ujar Risma.
Melihat akan bahayanya rubella dan campak, Risma menitipkan anak-anak kepada puskesmas dan jajaran terkait agar giat mengkampayekan imunisasi. "Tidak hanya giat bersosialisasi tetapi juga implementasinya, itu yang saya inginkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita menuturkan pemberian vaksin akan menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang kemudian diikuti dengan tahap pengenalan.
"Total seluruh anak di Surabaya yang bakal divaksin berjumlah 590.921 anak," katanya.
Ditanya soal target Surabaya bebas campak dan rubella, Febria menuturkan tidak menargetkan Surabaya 100 persen. "Paling penting adalah bagaimana semua anak di bisa mendapatkan vaksin," katanya.
Kampanye imunisasi MR yang sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai vaksin pada imunisasi dasar lengkap, akan dibagi menjadi dua tahap yakni pertama bulan Agustus yang dilakukan semua sekolah PAUD, TK, SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB.
Sedangkan tahap kedua dilakukan September dengan pemberian imunisasi di posyandu, polindes, poskedes, puskesmas dan rumah sakit.
Diketahui Virus Rubella ditularkan melalui jalur pernapasan dan bereplikasi di nasofaring dan kelenjar getah bening. Virus ini ditemukan di dalam darah 5 sampai 7 hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh.
"Virus tersebut dapat menular melalui saluran napas yang dapat menyebabkan pasien terkena penyakit komplikasi berat, misalkan diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan hingga kematian," ujarnya. (*)