Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Surabaya mengimbau peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk melakukan pemeriksaan kanker serviks.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Mokhamad Cucu Zakaria di Surabaya, Kamis mengatakan saat ini di Kota Surabaya sampai dengan 30 Juni 2017 peserta JKN-KIS yang melakukan deteksi dini kanker serviks menggunakan metode IVA sejumlah 330 peserta dan yang menggunakan metode Papsmear sejumlah 5.176 peserta.
"Hal ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 BPJS Kesehatan dengan menyelenggarakan bulan deteksi dini kanker serviks bagi peserta JKN-KIS diseluruh Indonesia mulai tanggal 13 Juli sampai dengan 31 Juli 2017," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp56,5 miliar, sementara di tingkat Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), tercatat ada 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp87,1 miliar.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJS Kesehatan menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh perempuan usia produktif yang telah menjadi peserta JKN-KIS baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk pemeriksaan IVA Test dan Laboratorium yang bekerjasama untuk pemeriksaan Papsmear," ujarnya.
Menurutnya, layanan pemeriksaan IVA atau Papsmear ini dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya.
"Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," ucapnya.
Menurutnya, sampai dengan tahun Mei 2017 deteksi dini yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan metode IVA telah berhasil menjangkau 101.097 peserta, sementara Papsmear berhasil menjangkau 93.263 peserta.
"Kami terus mendorong supaya para peserta turut serta ikut dalam kegiatan ini, supaya kalau ada tanda-tanda awal bisa segera dilakukan penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data sampai dengan 7 Juli 2017, terdapat 2.377.361 jiwa penduduk kota Surabaya yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
"Selain itu, terdapat total 202 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 62 Puskesmas, 34 Dokter Praktik Perorangan, 10 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dan 96 Klinik Pratama," ujarnya.
Selain itu, kata dia, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 88 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 40 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 4 Klinik Utama), 32 Apotek, serta 16 Optik.(*)
Video oleh: Indra Setiawan