Surabaya (Antara Jatim) - Jumlah kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Utama Surabaya sampai dengan 30 Juni 2017 mencapai 2.367.449 jiwa.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya Mokhamad Cucu Zakaria, Selasa mengatakan, dari jumlah tersebut termasuk di daIamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS oleh Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 278.348 jiwa.
"Saat ini BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Surabaya teIah bermitra dengan 206 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri atas 63 Puskesmas, 35 dokter praktik perorangan, 10 dokter praktik gigi perorangan, dan 98 klinik pratama," katanya saat kegiatan "public expose" capaian kinerja BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya di Surabaya.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya juga telah bekerja sama dengan 41 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 37 Rumah Sakit yakni 3 Rumah Sakit Kelas A Pemerintah, 5 RS Kelas B Pemerintah, 6 RS Kelas B Swasta, 3 RS Kelas C Pemerintah, 11 RS Kelas C Swasta, 4 RS Kelas D Pemerintah, 5 RS Kelas D Swasta dan 4 KIinik Utama, 32 Apotek, serta 17 Optik.
"Kami juga terus meningkatkan jumlah kepesertaan memlalui berbagai saluran seperti sistem 'dropbox' yang ditempatkan di kantor kelurahan dan kecamatan," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga membuka "point of service" di pusat perbelanjaan untuk menjaring kepesertaan yang berada di tempat tersebut.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen untuk menyukseskan program JKN-KIS," ujarnya.
Ia mengatakan, selain komitmen dalam bentuk pembiayaan serta perluasan akses pelayanan melalui penyediaan fasilitas kesehatan, kedepan pihaknya mengharapkan peran pemerintah daerah juga dioptimalkan baik itu sis kualitas dan mutu pelayanan kesehatan.
"Sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat, bersama-sama memperkuat regulasi terkait dengan kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS," ucapnya.
Ia mengatakan, secara bertahap, program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta.
"Sampai dengan saat ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70 persen dari jumIah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017," ucapnya.
Ia mengatakan, laporan audit akhir tahun 2016 memberikan gambaran bahwa program JKN-KIS sangat dirasakan masyarakat.
"Ini terlihat dari pemanfataan kartu BPJS Kesehatan di 2016 secara nasional sebanyak 177,8 juta kunjungan ke fasilitas kesehatan. Angka kunjungan ini terus meningkat dari tahun 2014 sebanyak 92,3 juta, dan tahun 2015 sebanyak146,7 juta," ucapnya.(*)