Jember (Antara Jatim) - Kepala Bidang Konsumsi dan Cadangan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indah Megawati mengatakan produksi padi di Kabupaten Jember merupakan tertinggi se-Indonesia.
"Saya ditugaskan Menko Perekonomian datang ke Jember karena produksi padi di Jember tertinggi di Indonesia, bukan hanya Jawa Timur yakni sekitar 1,4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," katanya usai panen padi di Dusun Krajan, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya Kabupaten Jember sebagai salah satu sentra lumbung pangan nasional, sehingga pihak Kemenko Perekonomian ingin mengetahui apakah peningkatan produksi pangan yang digencarkan Kementerian Pertanian akan berjalan selaras dengan meningkatnya perekonomian petani.
"Berdasarkan data tahun 2017, pendapatan petani justru menurun, sedangkan disisi lain produksi padi secara nasional meningkat. Kami akan melihat dan mencoba menghitung apakah peningkatan produksi berpengaruh pada pendapatan petani, sehingga Jember menjadi salah satu sample yang dilihat," tuturnya.
Indah mengatakan percepatan dan perluasan tanam padi menyebabkan petani melakukan penanaman tanpa jeda selama setahun penuh, sehingga produksi padinya meningkat, namun disisi lain kualitas padi menurun yakni menyebabkan padinya hampa atau tidak berisi bulir padi.
"Kalau areal tanam terus-terusan ditanami padi, maka tanaman tersebut mudah terserang penyakit, sehingga belum tentu pendapatan petani meningkat, meskipun produksi padi secara keseluruhan meningkat," katanya.
Berdasarkan hasil pantauannya, lanjut dia, produksi padi meningkat dan target yang ditentukan di masing-masing daerah tercapai, namun belum tentu produksi yang meningkat tersebut selaras dengan meningkatnya pendapatan petani.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pertanian Jember Wilayah 5 Rudi Indrawan mengatakan produksi padi pada musim kemarau (MK) 1 di wilayah kerjanya yang meliputi Kecamatan Ajung, Jenggawah, dan Mumbulsari rata-rata panennya sekitar 7,2 ton per hektare dari luasan masih 40 persen panen.
"Pada MK 1 ini, target produksi padi sebesar 7,5 ton, namun kami optimistis bisa mencapai target pada panen berikutnya dan serangan hama wereng tidak signifikan karena dapat dikendalikan oleh petani," katanya.(*)
Video oleh: Zumrotun Solichah