Situbondo (Antara Jatim) - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA maupun SMK di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kendati sudah dilakukan perpanjangan atau tahap II pendaftaran masih belum memenuhi pagu.
"Sesuai laporan dari setiap setiap sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) banyak yang belum memenuhi pagu, sehingga kami harus mengirimkan kembali keluhan kepala sekolah ke Dinas Provinsi Jawa Timur," ujar Kepala Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Situbondo, Suroso di Situbondo, Kamis.
Ia menjelaskan, sesuai surat permohonan dari seluruh SMA/SMK yang belum memenuhi pagu meminta kembali perpanjangan PPDB manual (offline) atau bukan lagi meminta perpanjangan PPDB dalam jaringan atau daring (online) guna memudahkan para orang tua dan murid.
Sejak dibukanya PPDB tahap II pada Senin (10/7), katanya, tidak ada perubahan atau penambahan jumlah siswa yang mendaftar hingga pukul 24.00 WIB dan jumlah siswa yang mendaftar tetap sama seperti pendaftaran semula.
"Sesuai intruksi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, katanya tidak ada lagi perpanjangan atau PPDB tahap III. Meskipun begitu kami sudah mengirimkan laporan kondisi sekolah yang belum memenuhi pagu beserta keluhan dan permohonan perpanjangan PPDB secara manual (offline)," katanya.
Sementara Kepala SMAN 1 Panarukan, Suyono mengaku hanya bisa pasrah menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, sebab pengelolaan penerimaan peserta didik baru SMA/SMK dikelola penuh oleh provinsi.
"Hari ini kami berencana ke Dinas Pendidikan Provinsi Jatim guna menyampaikan kondisi sekolah yang sebenarnya. Karena jumlah siswa yang mendaftar di sekolah kami baru ada separuh dari pagu," tuturnya.
Sistem PPDB secara 'online' atau daring khusus untuk SMA tercatat masih hanya ada empat dari sembilan sekolah yang mencapai pagu, yakni SMAN 1 Situbondo, SMAN 2 Situbondo, SMAN 1 Asembagus dan SMAN 1 Besuki.
Sedangkan lima SMA lainnya belum memenuhi pagu, yaitu SMAN 1 Suboh, SMAN 1 Panji, SMAN 1 Kapongan, SMAN 1 Banyuputih dan SMA Negeri 1 Panarukan.
Lembaga SMK juga mengalami hal serupa dan bahkan hampir seluruh SMK di Kota Santri itu tidak semua jurusan di SMK memenuhi pagu, sehingga seluruh kepala sekolah kembali mengirim permohonan perpanjangan PPDB atau tahap III. (*)