Malang (Antara Jatim) - Pembangunan Islamic Center yang digagas Pemerintah Kota Malang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp450 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Hadi Santoso, Rabu mengatakan pembangunan Islamic Center di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, seluas 5,65 hektare itu akan dikerjakan mulai tahun depan dan diperkirakan menghabiskan dana Rp450 miliar.
"Saat ini kami masih dalam proses pembahasan detail engineering design (DED) dan proses pengerjaan fisiknya akan dimulai tahun depan. Kami prediksi dana pembangunannya Rp450 miliar diambilkan dari anggaran APBD Kota Malang," katanya usai mengikuti acara Pembahasan Laporan Pendahuluan oleh Konsultan Perencana DED Islamic Center Kota Malang di Malang, Jawa Timur.
Ia mengakui proses pembangunan pusat kegiatan keagamaan masyarakat Kota Malang itu awalnya pernah lelang, namun gagal pada Ferbuari lalu. Pada April lalu dilakukan lelang ulang dan sudah ada pemenangnya, yakni PT Kosa Matra Graha dengan nilai lelang sebesar Rp750 juta.
Untuk proses DED-nya, kata Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu, butuh waktu lima bulan sampai Oktober nanti. Hanya saja, pembangunan Islamic Center di atas lahan seluas 5,6 hektare itu bisa diprediksi kapan selesainya. "Kami belum bisa memastikan kapan selesainya, karena pembangunannya membutuhkan anggaran yang sangat besar," ujarnya.
Menurut Soni, dirinya juga menilai seberapa besar kemampuan keuangan daerah. Jika diminta lima tahun, pihaknya juga mengupayakna selesai lima tahun juga. "Untuk desainnya akan menggunakan 60 persen lahan terbuka dan 40 persen lahan terbangun dengan empat lantai," ucapnya.
Nantinya, lanjut Soni, ada pembangunan roof garden untuk mempercantik area atap sekaligus berguna untuk aktivitas beribadah. Saat ini, area parkir direncanakan masih seluas lima ribu meter dan itu masih kurang.
Islamic Center itu nanti juga memiliki fungsi bangunan masjid sebagai aktivitas pusat kebudayaan, komunitas, pertemuan dan berbagai kegiatan lainnya. Bangunan ini akan difungsikan sebagai pusat pembinaan dan pengembangan agama Islam dan menjadi mimbar dakwah bagi masyarakat Kota Malang.
"Nanti juga ada bangunan yang menyerupai Masjidil Haram untuk memudahkan pelaksanaan manasik haji bagi warga Kota Malang. Bangunan itu nanti akan dibagi menjadi 4 zona, yaitu Zona Masjid, Asrama, Hall dan Kantor, serta Zona Plaza. Namun, kami masih menunggu respon, saran dan masukan dari berbagai pihak sehingga akan menambah sempurnanya konsep yang sudah ada," terangnya.
Sementara itu Wali Kota Malang Moch Anton menyampaikan bahwa proses pembangunan Islamic Center ini terbuka dan menerima semua masukan dari masyarakat.
"Harapan saya kita mulai awal pembangunan gedung ini dengan keterbukaan dan transparansi. Saya harap ada laporan terus menerus kepada masyarakat biar terbuka dan dilihat masyarakat. Jangan sampai niat mulia untuk kemaslahatan umat ini menjadi suatu persoalan bagi kita semua," katanya.(*)