Ngawi (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur, mengimbau para pemudik yang saat ini melakukan perjalanan balik untuk mewaspadai sejumlah jalur yang rawan kecelakaan.
"Terdapat dua titik yang paling rawan terjadi kecelakaan lalu lintas di wilayah Polres Ngawi. Yakni di kilometer 6-7 Jalan Raya Ngawi-Maospati Desa Tempuran Paron dan kilometer 4-5 Watualang, Ngawi di jalur Ngawi-Mantingan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi AKP Rukimin kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, jalur tersebut dinilai paling rawan kecelakaan karena kondisinya yang bergelombang dan minim penerangan. Sementara, sepanjang jalan itu banyak persimpangan jalan di sekitar permukiman hingga rawan menyebabkan kecelakaan.
"Selain itu, kedua jalan tersebut juga lurus. Hal itu memicu pengemudi untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Kondisi tersebut berbahaya jika pengemudi tidak mengenali medan dengan baik," kata dia.
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Dinas Perhubungan Ngawi untuk melakukan penegakan hukum dan pemasangan rambu-rambu di jalur mudik yang rawan kecelakaan, macet, dan lainnya.
AKP Rukimin menambahkan, pihaknya juga telah membuat rekayasa lalu lintas di persimpangan Gendingan. Polisi membagi dua jalur setelah keluar dari tol fungsional melalui jalan nasional dan jalur alternatif lain yang ada.
Pihaknya juga menyediakan pos pengamanan dan pantau sepanjang jalur nasional. Termasuk jalur fungsional tol. Ada sekitar 40 pos pelayanan, yang terdiri dari 3 pos terpadu, satu pos pelayanan, 20 pos pengamanan, dan 16 pos pantau yang diperkuat personel gabungan.
Selain waspada dengan kecelakaan pihaknya juga intensif memantau potensi pelanggaran lalu lintas yang dapat memicu terjadinya kecelakaan. Selain itu, juga wilayah rawan perkara kriminalitas.
Adapun wilayah rawan perkara kriminalitas dipetakan di Kecamatan Geneng, Widodaren, Karangjati, Mantingan, dan Kota Ngawi.
"Rata-rata banyak pelaku kejahatan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dan pencurian dengan pemberatan (Curat)," tambanhya.
Sementara, lokasi yang berpotensi rawan pelanggaran di jalur mudik yang terbentang dari Mantingan-Ngawi-Karangjati dan Ngawi–Maospati, terdapat di kilometer 11 hingga 13 Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar.
Kemudian, sepanjang kilometer 19–20 tepatnya di Jembatan Bogo timur Monumen Suryo. Lalu, jalan leter S di Desa Banjarejo kilometer 16–17 Kecamatan Kedunggalar, kilometer 6–8 Tempuran Paron, dan di kilometer 10 hingga 11 Kedungprahu, Padas.
Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan fungsi 40 pos pelayanan yang telah ada selama masa angkutan lebaran berlangsung. Selain itu, pihaknya juga intensif melakukkan patroli dengan roda dua dan empat di wilayah yang rawan-rawan tersebut.
Adapun arus balik di jalur Mantingan-Ngawi-Karangjati dan Ngawi–Maospati, diprediksi masih terus terjadi hingga Minggu (2/7) malam seiring berakhirnya liburan lebaran. (*)