Surabaya (Antara Jatim) - Kendaraan roda dua mendominasi kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Timur pada mudik Lebaran 2017 atau selama "Operasi Ramadniya Semeru 2017".
"Sampai saat ini ada 833 kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua. Naik dua persen jika dibanding tahun lalu yang 799," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Polisi Ibnu Isticha saat Analisis dan Evaluasi (Anev) OPS Ramadniya Semeru di Surabaya, Jumat.
Ibnu menjelaskan, kasus laka yang melibatkan kendaraan roda dua paling banyak terjadi di lokasi jalan kabupaten dan jalan kecamatan dan melibatkan usia produktif antara 21 sampai 25 tahun.
"Sementara ini kami konsentrasinya ada di jalur utama, tapi kecelakaan justru banyak terjadi di jalur alternatif. Karena libur panjang, masyarakat hilir mudik tidak jauh, yakni masih di jalan kabupaten saja menuju ke luar kota," ujar Ibnu.
Selain kendaraan roda dua, kecelakaan didominasi oleh mobil penumpang dengan 140 kasus kecelakaan, mobil barang setelahnya dengan kasus, disusul oleh mobil bus dengan 20 kasus serta kendaraan tidak bermotor dan kendaraan khusus yang masing 34 kasus dan satu kasus.
"Secara umum ada kenaikan cukup yang lumayan untuk kecelakaan lalu lintas di Jatim pada saat arus mudik Lebaran 2017. Tahun kemarin angka kecelakaan pada arus mudik sampai hari 'H+3' mencapai 506 tahun ini sampai hari 'H+3' ini sudah mencapai 599," ungkap Ibnu.
Ibnu mengungkapkan, Jalur Pantura seperti Tuban tetap menduduki posisi pertama jalur yang rawan kecelakaan. Selain itu, pada Lebaran tahun ini korban meninggal mengalami kenaikan 10 persen dibanding tahun lalu.
"Penyumbang yang paling banyak yaitu kasus tabrakan antara mobil Avanza dan Bus di Probolinggo yang menewaskan enam orang," ujarnya.(*)