Tuban (Antara Jatim) - Perseroan Terbatas Semen Gresik, Jawa Timur, membagikan paket santunan uang, sarung, dan lainnya kepada 1.500 anak yatim di Kecamatan Kerek, Jenu, Merakurak, dan Kota, Kabupaten Tuban, sebagai bagian dari Safari Ramadhan, Senin.
Direktur Utama PT Semen Gresik Sunardi Prionomurti, di Tuban, menjelaskan pembagian santunan kepada anak yatim di wilayah pabrik Semen Tuban itu merupakan rangkaian Safari Ramadhan yang sudah berjalan sebelumnya berupa penjualan sembako murah.
Sebelumnya, lanjut dia, dalam kegiatan pasar murah dijual 15.000 paket sembako senilai Rp150 ribu per paket untuk selanjutnya dijual dengan harga Rp25 ribu per paket kepada warga di empat kecamatan yang masuk wilayah pabrik Semen Tuban.
"Pembelinya warga di sekitar pabrik Semen Tuban di empat kecamatan yang tidak mampu," ucapnya.
Hasil perolehan uang penjualan sembako itu, lanjut dia, dibelikan lagi sembako untuk kemudian dijual kepada masyarakat umum di 20 kecamatan di Tuban.
Menurut dia, penjualan paket sembako murah itu untuk membantu warga di sekitar pabrik semen Tuban, yang bisanya menghadapi masalah kenaikan harga sembako menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kegiatan safari Ramadhan ini memanfaatkan alokasi anggaran CSR," katanya.
Ditanya besarnya CSR tahun ini, ia mengaku tidak hapal secara pasti, tetapi nilainya mencapai puluhan miliar rupiah yang akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lainnya, antara lain, pemberian bea siswa, bedah rumah, dan kegiatan sosial lainnya.
Perusahaannya, kata dia, juga memberikan kelonggaran kepada warga yang memanfaatkan tanah dengan jarak sekitar 50 meter dari pabrik semen Tuban, yang masuk kawasan "green belt" atau zona hijau dengan menanam tanaman padi, dan jagung untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Seharusnya di kawasan green belt hanya diperbolehkan ditanami tanaman keras, karena untuk penghijuan," katanya menegaskan.
Pada kesempatan pembagian santunan kepada anak yatim, Bupati Tuban Fathul Huda menyatakan keberadaan pabrik Semen Tuban menjadikan kawasan daerahnya yang semula sepi menjadi ramai dengan berbagai kegiatan ekonomi. (*)