Penyedia Jasa Gendong Penumpang Kapal Kayu di Situbondo Meningkat

Situbondo (Antara Jatim) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017 menjadi berkah bagi para penyedia jasa gendong bagi para penumpang barang yang naik-turun kapal kayu di Pelabuhan Tradisional Jangkar Situbondo, Jawa Timur, ditandai peningkatan pendapatan para penyedia jasa itu rata-rata hingga 40 persen per hari.

"Sejak H-14 Lebaran memang pendapatan kuli panggul atau penyedia jasa 'ojek' gendong di Pelabuhan Tradisional Jangkar, Kecamatan Jangkar terus meningkat seiring semakin banyaknya pemudik yang mengggunakan jasa mereka untuk naik ke kapal kayu tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura," ujar Koordinator Jasa Gendong Desa/ Kecamatan Jangkar, Situbondo, Didik Hariyadi di Situbondo, Sabtu.

Ia menyebutkan, pada hari-hari biasa pekerja jasa "ojek" dengan cara menggendong penumpang, termasuk muatan kapal seperti sepeda motor ini setiap hari pendapatannya antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per orang, tetapi saat menjelang Lebaran pendapatan mereka meningkat menjadi Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per orang.

Setiap penumpang kapal kayu yang akan menggunakan jasa gendong, katanya, dari bibir pantai ke perahu kecil (perahu tambangan) membayar Rp5 ribu per orang, akan tetapi tidak sedikit pula pengguna ajsa gendong yang memberi upah lebih hingga Rp10 ribu.

"Setiap menjelang Lebaran seperti ini biasanya kami menambah tenaga sebagai jasa 'ojek' gendong, karena pemudik setiap hari terus bertambah. Dan yang menggunakan jasa kami menggendong ke perahu mulai pria dewasa, perempuan dan juga anak-anak," katanya.

Ia menambahkan, jasa gendong bagi penumpang kapal kayu di pelabuhan tradisional itu karena para penumpang kapal hanya tidak ingin pakaiannya basah terkena air laut ketika hendak naik ke perahu kecil dan selanjutnya ke kapal kayu yang di tengah laut yang berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai.

Dalam pantauan, sampai dengan H-8 Hari Raya Idul Fitri 2017, Sabtu kepadatan pemudik di pelabuhan tradisional ini terus meningkat dan para penyedia jasa gendong harus lebih bekerja ekstra memanggul penumpang kapal untuk mendapatkan upah. (*)