Madiun (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) di sejumlah stasiun yang ada di wilayahnya guna menghadapi kemungkinan situasi darurat selama masa angkutan Lebaran tahun 2017.
"AMUS akan ditempatkan di sebanyak sembilan stasiun yang ada di wilayah Daop 7 Madiun. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, sembilan stasiun yang menjadi lokasi ditempatkannya AMUS di antaranya, Stasiun Walikukun, Madiun, Caruban, Nganjuk, Kertosono, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Adapun, AMUS yang disiapkan antara lain kricak, bantalan, trucuk, pasir, dan besi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi darurat yang dapat mengganggu perjalanan kereta api di sepanjang wilayah kerja Daop Madiun, terlebih saat masa angkutan lebaran.
Kondisi darurat yang dimaksud adalah terjadi bencana banjir, tanah labil, longsor, kecelakaan kereta seperti anjlok dan gangguan lainnya.
Data Daop 7 Madiun mencatat, secara kontur tanah terdapat sejumlah lintasan KA di wilayahnya yang rawan terdampak banjir, longsor, dan juga ambles.
"Sesuai data, terdapat 17 titik di wilayah Daop Madiun yang merupakan daerah rawan dan jembatan rawan," kata dia.
Selain menyediakan AMUS, selama masa angkutan lebaran pihaknya juga menambah jumlah personel yang akan mengawasi wilayah-wilayah rawan atau darurat tersebut.
Selain diawasi oleh sejumlah petugas reguler, Daop Madiun juga menambah sebanyak 51 personel yang akan bertugas mengawasi daerah rawan dan jembatan rawan di 17 titik tersebut.
Sisi lain, selama masa angkutan lebaran, lanjut dia, petugas juga mengadakan pemeriksaan ekstra di seluruh jalur KA di sepanjang jalur wilayah Daop Madiun yang mencapai 584,9 kilometer dengan 35 stasiun.
Terlebih, dari 310 perlintasan kereta api yang ada di wilayahnya, hanya sebanyak 75 perlintasan yang telah terjaga. Sisanya, sebanyak 235 perlintasan belum terjaga sehingga rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Supriyanto menambahkan, upaya penyediaan AMUS dan pengawasan ektra dari para petugasnya tersebut bertujuan agar faktor keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan penumpang dengan kereta api dapat terwujud, terlebih selama masa angkutan lebaran.
Adapun PT KAI mentetapkan masa angkutan Lebaran 2017 berlangsung selama 27 hari, mulai tanggal 15 Juni 2017 (H-10) sampai dengan 11 Juli 2017 (H+15). (*)