Malang, (Antara Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai merancang pembinaan berkelanjutan guna meningkatkan kapasitas warga di "Desaku Menanti" Kampung Kesetiakawanan Sosial Margo Mulyo di Tlogowaru, Kota Malang, Jawa Timur.
"Kami akan berupaya lebih kongkrit dan nyata serta berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas warga di kampung ini melalui berbagai kegiatan pembinaan, baik di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan spiritual. Kegiatan berkelanjutan ini kami awali dengan kegiatan sosial untuk warga setempat," kata koordinator bakti sosial UMM di Desaku Menanti di Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang, Zaenal, Rabu.
Kegiatan bakti sosial di Desaku Menanti yang juga dikenal sebagai Kampung Wisata Seribu Topeng binaan Kementerian Sosial (Kemensos) itu, antara lain adalah pelayanan sosial, kesehatan dan rohani, an pengobatan gratis untuk seluruh warga.
Selain itu, juga ada permainan berbasis edukasi atau Edugame untuk anak-anak yang dibawakan oleh tim Relawan Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik (FISIP) UMM, Indonesia Safe House (INSAFH), serta penyuluhan pola asuh anak serta konsultasi psikologi oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bimbingan Konseling (BK) UMM.
Lebih lanjut, Zaenal mengatakan sebagai bentuk pembinaan yang berkelanjutan itu, UMM akan menyelenggarakan kegiatan serupa agar upaya pemberdayaan desa tersebut dapat maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang nantinya ditindaklanjuti oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) khusus serta pratikum II IKS.
Menurut dia, kerja sama juga bisa dilakukan oleh fakultas lainnya yang relevan. Upaya ini dilakukan agar Kampung Topeng atau Desaku Menanti ini tidak menjadi masalah sosial baru. "Kehadiran UMM di Desaku Menanti ini diharapkan menjadi solusi bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, khususnya bagi gelandangan, pengemis, pengamen serta pemulung," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Dinas Sosial Kota Malang Metawati Ika Wardani menerangkan, Kota Malang sebagai salah satu wilayah yang mendapat mandat menjalankan proyek percontohan Desaku Menanti Kemensos RI dengan program pendirian rumah bagi 35 kepala keluarga dengan 159 Jiwa masyarakat binaan Dinas Sosial Kota Malang.
"Kami tidak ingin mereka kembali ke kegiatan awal mereka lagi. Kami kuatkan ekonomi mereka, kami kuatkan kesejahteraan mereka menuju ke arah yang lebih baik, berkualitas dan bermartabat," ucapnya.
Meta mengakui pembinaan bagi eks gelandangan dan pengemis ini akan optimal jika menggandeng pihak lain. UMM sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat membantu dari segala sisi, mulai dari penyediaan sarana-prasarana, kebutuhan sehari-hari, dan peralatan untuk bekerja.
Untuk penguatan ekonomi ini, lanjutnya, bisa dilakukan pendampingan untuk diadakan pendampingan keterampilan berwirausaha dan kegiatan pendampingan lainnya agar dalam satu keluarga memiliki kemauan dan kemampuan untuk merubah dan mengubah diri mereka menjadi lebih baik.
Rektor UMM Fauzan menyatakan UMM akan mengambil bagian dalam melakukan pembinaan di Desaku Menanti secara komprehensif. "Harapan kami dengan ikut andilnya UMM dalam pembinaan ini akan muncul kemandirian masyarakat setempat. Semoga, kurang dari jangka waktu 5 tahun berjalannya program tersebut, masyarakatnya sudah dapat mandiri," ucapnya.(*)