Surabaya (Antara Jatim) - PT Indonesia Kendaraan Terminal bersama PT Jagad Zamrud Khatulistiwa menyepakati kerja sama di Pelabuhan Maspion, Gresik, Jawa Timur, untuk membuka pelayanan jasa tranportasi laut menggunakan kapal "roll on - roll off" (roro) rute Gresik – Jakarta.
"PT Jagad Zamrud Khatulistiwa akan mengoperasikan dua kapal roro untuk melayani trayek pelayaran dari Jakarta ke Gresik dan sebaliknya sebanyak 40 'call' per bulan dengan hanya membawa kendaraan truk tanpa sopir," ujar Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Chiefy Adi K kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan kerja sama ini untuk membantu menekan biaya logistik dengan menggunakan angkutan kapal roro secara terjadwal dibanding menggunakan angkutan darat.
"Dengan menggunakan jasa kapal roro, barang yang diangkut bisa lebih banyak dibanding jika diangkut truk," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, kelebihan dari pengoperasian trayek ini, biaya kapal berkurang karena ada barang balik dari produk-produk Maspion Group di Gresik dengan menggunakan tarif paket yang dapat dibayar melalui satu pintu.
"Ini sangat penting untuk bisa mewujudkan biaya ekonomi menjadi turun logistiknya. Selain itu kita juga ikut berperan mengurangi volume kendaraan di jalan raya," ucapnya.
Dia meyakini, kerja sama ini ke depan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri, khususnya di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.
"Sejalan dengan itu, kelancaran arus barang yang didukung dari pembukaan trayek ini akan ikut pula berpengaruh positif dalam menggerakkan roda perekonomian," katanya.
Direktur Utama PT Jagad Zamrud Khatulistiwa Harianto Suparto mengatakan, dua kapal roro yang siap beroperasi melayani rute Gresik – Jakarta adalah MV Prayesti dan MV Sawitri.
"Pelayaran perdana akan dilakukan pada hari Jumat, 16 Juni2017, dengan mengunakan kapal roro MV Sawitri dari Jakarta menuju Gresik," katanya.
Masing-masing armada kapal roro yang disiapkan itu, menurut dia, bisa memuat sebanyak 265 unit trailer sekali angkut. "Biaya pemuatan sudah termasuk biaya terminal tujuan," ujarnya. (*)