Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jatim, menyiapkan skema penyesuaian atau rerouting trayek eksisting angkutan kota (angkot) guna meningkatkan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan penyesuaian ini menjadi tindak lanjut dari aspirasi para sopir angkot di Kota Malang.
"Teman-teman dari paguyuban sopir angkot berharap dilakukan rerouting. Artinya, penyesuaian dengan meninjau kembali jalur angkot yang eksisting saat ini," kata Widjaja.
Menurut dia, trayek eksisting yang saat ini ada di Kota Malang telah berjalan sejak 1998, sehingga butuh pembaruan dan melihat kondisi terkini.
Beberapa trayek angkot di Kota Malang, seperti ABH, yakni Terminal Arjosari- Jalan Borobudur-Gadang-Terminal Hamid Rusid.
Lalu, ada ADL dari Terminal Arjosari-Dinoyo-Terminal Landungsari dan AT di Terminal Arjosari-Tidar.
Kemudian, jalur AMG/AMH dari Terminal Arjosari-Mergosono-Gadang - Terminal Hamid Rusdi. Selanjutnya, jalur AL meliputi Terminal Arjosari sampai Terminal Landungsari.
Konsep rerouting adalah melihat antara tingkat keterisian penumpang dengan jumlah ketersediaan angkot di Kota Malang.
Mengingat, kini angkutan kota harus bersaing dengan moda transportasi daring.
"Mereka menyampaikan angkutan kota beroperasi dalam sistem trayek tetap, sementara transportasi yang online tidak memiliki batasan jalur tertentu," ujar dia.
Menurutnya, hal itu harus berjalan seimbang sehingga operasional angkot bisa berjalan efektif, termasuk memperluas cakupan layanan ke wilayah yang masih belum terlayani transportasi publik itu.
"Contohnya, di satu jalur terdapat 100 angkot, tapi load factor (rasio keterisian) hanya 30 persen, jadi tidak optimal. Itu perlu ditinjau lagi," ucapnya.
Dia menambahkan skema penyesuaian trayek guna mempersiapkan angkot menjadi angkutan pengumpan atau feeder sebagai transportasi penunjang moda Bus TransJatim yang direncanakan masuk ke Kota Malang.
"Sopir angkot berharapnya bisa memiliki peran ketika TransJatim beroperasi nanti. Skema rerouting nanti akan menjadikan angkot sebagai feeder," ujar dia.
Selain itu, Widjaja menyatakan sopir angkot turut menyampaikan aspirasi soal keringanan pajak kendaraan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dishub Kota Malang.
"Mereka mengaku operasional saja tidak mencukupi, apalagi untuk kebutuhan hidup sehingga meminta pemkot menyampaikan ke pemprov supaya ada keringanan pajak," tuturnya.