Bangkalan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, kini masih melakukan pengecekan mengenai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal wilayah itu yang dikabarkan meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia.
Menurut Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan Tarso di Bangkalan, Minggu, kabar tentang meninggalnya TKI asal Kabupaten Bangkalan itu diterima langsung oleh keluarganya di Desa Kampak, Kecamatan Geger.
"Oleh karena itu, kami perlu mengklarifikasi terlebih dahulu kepada Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (UPTP3TKI) Surabaya, karena sampai saat ini, kami belum menerima pemberitahuan tertulis terkait kabar meninggalnya TKI asal Bangkalan itu," ujar Tarso.
Ia menjelaskan, jika belum ada konfirmasi dari UPTP3TKI, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, ada prosedur yang perlu diikuti bagi TKI yang meninggal dunia.
"Biasanya kami akan diminta mengurus berkas-berkas kalau TKI itu berangkat ke Malaysia secara resmi," kata Tarso.
Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Moh Hosen (32), warga Desa Kampak, Kecamatan Geger, meninggal Sabtu (20/5). Korban bekerja di Aman Batu 11, Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Kabarnya, korban bekerja sebagai pemotong pohon di daerah Sungai Buloh.
Korban naik ke pohon yang diperkirakan setinggi 10–15 meter. Nahas, pohon itu tumbang. Hosen yang masih berada di pohon ikut terjatuh. Ia meninggalkan istri Rohmatul Hasanah (30), beserta anak Adriana Sulaihah (5). (*)