Banyuwangi (Antara Jatim) - Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Jawa Timur yang tergabung dalam Kapal Polisi (KP) X-1006 melakukan patroli ke Pulau Tabuhan, Kabupaten Banyuwangi, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah.
"Prioritas utamanya adalah memberi penyadaran kepada para wisatawan yang berlibur di pulau tanpa penghuni itu, agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma hukum atau tindakan asusila," kata Komandan KP X-1006 Bripka Andrie Awan di Banyuwangi, Jumat.
Menurutnya kesucian bulan Ramadhan 1438 Hijriyah menjadi atensi Ditpolairud Polda Jatim untuk dijaga, sehingga jalan yang ditempuh tentu saja dengan meningkatkan aktivitas patroli perairan.
"Kami mendapatkan informasi adanya keluhan dari wisatawan asal Sidoarjo yang merasa tidak nyaman ketika berlibur ke Pulau Tabuhan karena banyak ditemukan alat kontrasepsi di sana," tuturnya.
Berdasarkan informasi itu, lanjut dia, tiga anggota KP X-1006 berlayar menuju pulau yang berada di segitiga emas antara Pulau Bali – Kabupaten Banyuwangi.
"Kami bergerak menuju pulau yang berhadapan dengan Pantai Kampe Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Meskipun jaraknya dekat dari situ, namun kami memilih berangkat dari Pantai Grand Watudodol (GWD) di sisi selatan Kampe," katanya.
Perjalanan menuju pulau berpasir putih itu dilaksanakan dengan menumpang kapal kayu milik salah satu pengelola wisata Pesona Bahari karena KP X-1006 masih dalam proses perawatan dan perbaikan (docking).
"Saat tiba di kawasan pesisir, kami berusaha mendapatkan bukti kebenaran informasi sejumlah wisatawan tentang banyaknya alat kontrasepsi yang dibuang sembarangan oleh wisatawan. Namun, setelah melakukan pencarian tidak ditemukan, dan kami juga melakukan pencarian di kawasan hutan, juga tidak ada," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa pengelola wisata bahari, agar memberi arahan kepada wisatawan yang mendirikan tenda di Pulau Tabuhan untuk tidak berbuat asusila di pulau tersebut.
Ia mengatakan Pulau Tabuhan penuh sampah dan tidak hanya kayu, namun sampah botol dan plastik berserakan di sepanjang pesisir sisi timur dekat bangunan mercusuar itu.
"Wisatawan masih belum sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian laut karena membuang sampah di perairan adalah tindakan yang dilarang, tetapi masih saja dilakukan. Persoalan ini akan menjadi prioritas kami, agar masyakarat turut peduli terhadap kebersihan laut," katanya.(*)