Jember (Antara Jatim) - Bawang putih menjadi komoditas terlaris yang diserbu pembeli di sejumlah titik gerakan stabilisasi pangan (GSP) yang digelar Badan urusan Logistik Sub Divisi Regional XI Jember, Jawa Timur.
"Harga bawang putih yang dijual Bulog lebih murah dibandingkan di pasaran, bahkan selisihnya mencapai Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram, sehingga saya membeli di lokasi digelarnya GSP," kata Aminah salah seorang warga Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Selasa.
Harga bawang putih di lokasi GSP Bulog Jember sebesar Rp38.000 per kilogram, sedangkan harga di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember berkisar Rp43.000 hingga Rp44.000 per kilogram.
"Kebutuhan bawang putih setiap minggunya mencapai 2-3 kilogram karena kebetulan saya menjual makanan dan masakan, bahkan kalau ada pesanan nasi kotak dari konsumen bisa bertambah kebutuhan komoditas bumbu dapur tersebut," tuturnya.
Ibu tiga anak itu mengeluhkan mahalnya sejumlah komoditas bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit, sehingga hal itu berdampak pada menipisnya keuntungan yang didapat.
"Saya berharap bahan pokok dan komoditas bumbu dapur tidak naik, apalagi saat ini menjelang bulan suci Ramadhan yang biasanya harga akan merangkak naik secara perlahan-lahan," katanya.
Pantauan di beberapa titik GSP, banyak ibu-ibu rumah tangga yang membeli bawang putih dibandingkan komoditas lain yang dijual Bulog Jember seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.
Sementara Wakil Kepala Bulog Sub Divre XI Jember Dwiana Puspita Sari mengatakan stok bawang putih untuk gerakan stabilisasi pangan di Kabupaten Jember disiapkan sebanyak 1 ton, namun jumlah pasokan tersebut bisa bertambah sesuai permintaan.
"GSP digelar di lima titik dan tiga titik di antaranya pasar tradisional yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghitung laju inflasi. Kami siapkan masing-masing 50 kilogram untuk komoditas bawang putih," tuturnya.
Ia mengakui komoditas yang paling laku di sejumlah titik GSP adalah minyak goreng dan bawang putih karena selisih harganya cukup tinggi dibandingkan di pasaran, namun komoditas beras terigu dan gula pasir juga tetap laku karena harganya lebih murah dibandingkan di pasaran.
Bulog Jember melakukan gerakan untuk stabilisasi harga pangan pada 17-31 Mei 2017 dengan menyediakan sejumlah komoditas bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat menjelang Ramadhan seperti beras seharga Rp8.500, Rp9.000 dan Rp10.000 per kilogram, kemudian minyak goreng Rp11.000 per botol, gula pasir Rp12.000 per kilogram, tepung terigu Rp7.500 perkilogram, dan bawang merah Rp21.000 per kilogram.(*)