Trenggalek (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Selasa menyalurkan bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) nontunai kepada 700 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur sebesar Rp350 juta.
"Untuk saat ini penyaluran dengan sistem non tunai baru mencapai 50 persen, namun pada bulan Juni nanti sudah 100 persen. Jadi setiap PKM otomatis akan menjadi nasabah perbankan yang ditunjuk" kata, Mensos RI Khofifah Indar Parawansa dikonfirmasi usai meninjau langsung pencairan PKH di Trenggalek dan Tulungagung.
Mensos menjelaskan, teknis penyaluran PKH nontunai melibatkan empat bank pemerintah, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri serta BTN.
Untuk wilayah Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan Blitar penyaluran PKH nontunai dikerjasamakan dengan BNI.
Sementara beberapa daerah lain ada yang dikerjasamakan ke dengan BRI, BTN ataupun Bank Mandiri. "Seperti Madiun itu kerjasama penyaluran dengan BTN. Semua kita bagi dengan empat bank pemerintah yang mampu menyediakan agen untuk penyaluran PKH nontunai ini," tutur Khofifah.
Khofifah mengaku akan melakukan percepatan penyaluran bantuan sosial tersebut melalui agen-agen yang tersebar di berbagai pelosok desa.
Kemensos bersama stakeholder terkait juga tengah merancang sistem lanjutan dengan membuat layanan keliling.
"Kami sudah rapatkan dengan para pimpinan perbankan dan Telkom. Karena kalau menggunakan motor bergerak maka harus dipastikan di situ ada sinyal internet, karena pakai kartu dan harus di gesek di mesin EDC, makanya kami mengajak Telkom," ujarnya.
Dijelaskan, untuk wilayah di Indonesia hanya tinggal 12 persen kawasan pedesaan di Indonesia yang belum tersentuh teknologi internet, sehingga kondisi tersebut akan disesuaikan dengan penerapan program yang tengah dirancang.
"Sistem nontunai ini lebih mudah, satu kartu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, mulai dari penerima bantuan atau rekening bank. Jadi tinggal gesek saja, kartunya sama dengan ATM," katanya.
Sementara itu CEO BNI wilayah Malang Yessi Kurnia mengatakan, pencairan PKH telah memasuki tahap ke IV untuk periode 2016-2017. Pada tahap ini rencananya akan disalurkan bansos senilai Rp300 miliar dari total 1,027 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Pencairan bantuan pemerintah tersebut akan menggunakan sistem layanan keuangan digital (LKD) sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Guna mendukung penyaluran tersebut pihaknya selaku partner pemerintah telah menyiapkan 1001 outlet di pulau Jawa, 49 outlet di Bali, 11.265 ATM di wilayah Jawa-Bali.
Selain itu juga dibantu oleh 7.747 Agen46, yang meliputi Agen 46 sebanyak 5.603 termasuk calon agen rastra, RPK 391, e-Warong sebanyak 115 dan agen PKH 1.638 unit.
Seluruh keluarga penerima manfaat akan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang cukup praktis, karena telah terintegrasi dengan ATM perbankan, katanya.
Dalam kartu tersebut, lanjut Yessi, juga terdapat fitur e-wallet yang ada dalam kartu dimanfaatkan untuk berbagai program bansos maupun subsidi dari pemerintah, mulai dari PKH, bantuan pangan, elpiji, maupun subsidi pupuk untuk para petani.
Lanjut dia, di wilayah Tulungagung, jumlah penerima manfaat yang mencairkan serentak hari ini mencapai lebih dari 300 keluarga dengan nominal Rp175 juta.
Untuk memperlancar pencairan, BNI Tulungagung telah menyiapkan 220 agen46,38 ATM, 3 outlet BNI.
"Sedangkan di Kabupaten Trenggalek juga sama, ada 300 KPM dengan total anggaran mencapai Rp157 juta, program tersebut didukung oleh 68 Agen46, 18 ATM dan satu outlet BNI," ujarnya.
Yessi menambahkan, bank yang ia pimpin mendapatkan jatah untuk menyalurkan bansos non tunai di 18 kabupaten dan kota di Jawa Timur, yakni Jember, Kabupaten/kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Malang, Pasuruan, Kabupaten/ Kota Probolinggo, Bondowoso, Lumangang, Ngawi, Banyuwangi, Pacitan, Ponorogo, Tulungagung dan Trenggalek. Dengan total anggaran Rp 90 miliar untuk 500 ribu keluarga penerima manfaat.(*)
Mensos Salurkan PKH Nontunai di Trenggalek-Tulungagung
Selasa, 18 April 2017 20:34 WIB
Mensos menjelaskan, teknis penyaluran PKH nontunai melibatkan empat bank pemerintah, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri serta BTN.