Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak ratusan mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, untuk mengembangkan kreativitas.
Anas diundang ke Lamongan, Selasa untuk memberikan motivasi dan berbagi pengalaman dengan parta mahasiswa dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas di daerahnya.
"Tadi saya diundang ke Lamongan. Saya sampaikan bahwa inovasi dan kreativitas adalah satu kesatuan. Itu kunci kemajuan. Jadi kita sikapi tantangan bukan dengan mengeluh, tapi menjawabnya dengan inovasi dan kreativitas. Jangan takluk pada keterbatasan. Jadi mahasiswa, jadi pejabat, semua punya tantangan dan keterbatasan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya," katanya.
Bupati 43 tahun itu mengatakan, di lingkungan pemerintahan, inovasi dan kreativitas menjadi kata kunci untuk meningkatkan pelayanan publik. "Saat ini, tuntutan publik semakin tinggi. Jika tanpa ada inovasi dan kreativitas, ya pelayanan publik akan begitu-begitu saja," ujar Anas.
Anas lalu mencontohkan sejumlah inovasi yang lahir di Banyuwangi, di antaranya kebijakan pariwisata yang membawa Banyuwangi menjadi juara dunia inovasi kebijakan tingkat dunia dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) pada 2016 mengalahkan negara-negara lain di dunia. Lalu ada inovasi kebijakan "Bayi Lahir Procot Pulang Bawa Akta" di mana bayi bisa langsung mendapat akte kelahiran tanpa menunggu lama.
"Sekarang saya bersyukur semua jajaran berlomba untuk berinovasi, karena memang semua saya beri kebebasan dan kepercayaan. Bahkan, tiga inovasi Banyuwangi pun dipilih Kementerian PAN-RB untuk diikutkan di ajang internasional United Nations Public Service Award 2017 oleh PBB," ujar Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur itu.
Dalam kesempatan tersebut, Anas memotivasi para mahasiswa untuk berani terjun berwirausaha, jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai atau PNS. ”Saatnya berani terjun berbisnis, membuka lapangan pekerjaan. Dengan membuka usaha, para mahasiswa ikut membantu negara ini untuk terus maju,” ujarnya.
Menurut Anas, mengharap menjadi pegawai saat ini sudah kurang relevan, karena investasi dunia usaha semakin padat teknologi. "Dulu investasi Rp100 miliar bisa menyerap 500 karyawan, sekarang mungkin hanya 50 orang karena semua sudah serba otomatis menggunakan mesin. Maka pilihan bagi kaum muda saat ini adalah membangun spirit kewirausahaan, berani terjun, berani gagal lalu bangkit lagi," kata Anas.
Wakil Rektor Unisda Dr Maskub MH mengatakan, pihaknya berharap para mahasiswa bisa mengambil inspirasi dari kepemimpinan Bupati Anas di Banyuwangi. Dengan inspirasi dari Banyuwangi, mahasiswa diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif.
"Saya kira Pak Anas adalah satu dari sedikit kepala daerah yang punya perhatian besar pada inovasi dan kreativitas, sehingga di tengah keterbatasan, daerahnya bisa terus berkembang maju. Jadi kepala daerah memang harus terukur, jadi mahasiswa pun bisa mengambil pelajaran bahwa kita semua perlu terus memotivasi diri untuk mencapai kemajuan-kemajuan," ujarnya.(*)