Malang, (Antara Jatim) - Wakil Gubenur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengemukakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA sederajat pada hari kedua tidak ada kendala berarti yang menghambat jalannya ujian.
"Sampai sekarang belum ada laporan permasalahan yang mengganggu, baik teknis maupun nonteknis. Memang kemarin (Senin, 10/4) ada sedikit 'erro'r sistemnya, tapi setelah diperbaiki semuanya lancar, termasuk soal-soal juga tidak ada hambatan," kata Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul tersebut di sela memantau pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1, 4 dan SMA Negeri 3 Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Ia berharap pelaksanaan UNBK jenjang SMA dari hari pertama (Senin, 10/4) hingga terakhir (Kamis, 13/4) tidak ada kendala apapun.
Gus Ipul mengakui pelaksanaan UNBK SMA jauh lebih baik ketimbang UNBK SMK yang berlangsung pekan lalu. Ada beberapa kendala terjadi, di antaranya adanya soal-soal ujian yang tidak muncul serta sedikit kendala teknis (0,002 persen).
Dari 142 jurusan di SMK, katanya, sekitar 10 jurusan yang soal-soal ujiannya tidak muncul, sehingga lebih dari 9.000 siswa SMK yang mengikuti UNBK harus mengulang. "Mereka mengulang bukan karena tidak bisa, tetapi karena ada kendala dari pusat atau mereka belum terbiasa dengan sistem UNBK," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk menguatkan sistem dan program UNBK tersebut, dirinya sudah menyampaikan kepada Gubernur Jatim Soekarwo agar setiap sekolah harus diperkuat dengan jaringan wifi yang cukup.
Berdasarkan kajian dari Telkom, lanjutnya, dengan kapasitas 80 pemakai wifi secara bersamaan, setiap sekolah jenjang SMA minimal membutuhkan empat wifi, tapi kalau di SMA Tugu ini sudah lebih dari cukup karena wifinya ada delapan.
"Ujian berbasis komputer ini memang harus dimulai dari sekarang guna mewujudkan ujian yang berkualitas, akuntabel, berintegritas, efesien, lebih murah, dan pro lingkungan karena tidak menggunakan kertas," tuturnya.
Gus Ipul berharap setiap sekolah di seluruh Jatim bisa memiliki jaringan wifi (internet) paling lambat pada 2018, sebab siswa-siswi bisa mendapatkan inforamsi lebih cepat dan internet sudah menjadi bagian dari belajar mengajar di lembaga pendidikan.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga menyapa dan berdialog dengan siswa-siswi SMA Negeri di kawasan tugu tersebut, mulai dari siswa-siswi di SMA Negeri 4, dilanjutkan dengan siswa-siswi SMA Negeri 3 dan terakhir memantau pelaksanaan ujian di SMA Negeri 1.(*)