Malang, (Antara Jatim) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di wilayah Kota Malang sempat terhambat akibat listrik padam, meski tidak lama dan peserta langsung menyelesaikan soal-soal Bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama, Senin.
Namun demikian, tidak sampai menganggu siswa dalam mengerjakan soal ujian karena listrik hanya padam sebentar. "Meski padam, tapi tidak ada tambahan waktu sebagai kompensasi sesuai lamanya listrik padam tersebut, tapi alhamdulillah padamnya hanya sebentar dan kami langsung mengerjakan soal-soal lagi," kata Ajeng Wulan, siswa kelas XII MEA 2 SMA Negeri 1 Malang, Jawa Timur.
Menurut Ajeng, soal-soal Bahasa Indonesia yang dihadapinya banyak diambil dari soal-soal dalam try out, sehingga tidak terlalu menyulitkan. "Memang sedikit membingungkan karena jawabannya mirip-mirip, tapi karena sering dibahas dalam 'try out', saya tidak mengalami kesulitan," ucapnya.
Ketua UNBK SMA Negeri 1 Malang Dulari mengaku tidak terlalu khawatir dengan pasokan listrik PLN jika padam sewaktu-waktu karena sudah disediakan genset sebagai antisipasi, meski PLN sudah memastikan tidak akan ada pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK.
"Alhamdulillah tetap lancar dan tidak ada satu pun siswa yang absen pada sesi pertama (pukul 07.30-09.30). Kami sarankan peserta ujian datang dan sudah siap di sekolah 30 menit sebelum ujian dimulai," katanya.
UNBK di SMA Negeri 1 Kota Malang diikuti 350 siswa yang dibagi tiga sesi, yakni sesi pertama pada pukul 07.30-09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.00-12.00 dan ketiga pada pukul 14.00 16.00 WIB. Setiap sesi ada lima ruang untuk pelaksanaan UNBK.
Menyinggung adanya kemungkinan adanya kebocoran soal, Dulari mengatakan tidak akan ada karena soal diberikan dari pusat, apalagi soal ujian untuk setiap siswa berbeda-beda. "Saya tidak akan ada kebocoran soal karena akan sulit sekali, apalagi soal ujiannya kan berbeda antara peserta satu dengan lainnya," urainya.
Ia mengemukakan SMA Negeri 1 sebagai subrayon 1 beranggotakan SMA Corjesu, SMA Islam, dan SMA Baiturrahman. Khusus untuk SMA Baiturrahkan terpaksa numpang di SMA Tunas Bangsa karena jumlah peserta yang ikut UNBK hanya 15 siswa.
Mengenai kemungkinan soal tidak muncul di layar monitor kumputer, Dulari mengatakan jika hal itu terjadi, mau tidak mau harus mengikuti ujian susulan." Mudah-mudahhan sampai UNBK selesai lancar, tidak ada kendala atau ada kejadian-kejadian yang menghambat jalannya UNBK,' katanya.
Sementara itu pelaksanaan UNBK di sejumlah SMA Negeri di Kota Malang terpantau lancar dan aman. UNBK SMA sederajat di kota itu diikuti oleh sekitar 6.800 siswa yang tersebar di 60 lembaga SMA negeri dan swasta, serta Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta.(*)