Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, berangsur-angsur surut di bawah siaga banjir, Kamis.
"Ketinggian air Bengawan Solo yang sempat masuk siaga cepat surut, karena hanya dipengaruhi hujan lokal dan dari Ngawi," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo, Kamis.
Pengaruh hujan lokal, menurut dia, terjadi, antara lain, di Kecamatan Tambakrejo, Sekar, juga kecamatan lainnya, yang sempat menimbulkan banjir bandang.
"Tetapi pengaruh kenaikan air Bengawan Solo tidak terlalu signifikan, sebab sebelumnya kondisi airnya kosong," ucapnya.
Sesuai data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro sehari lalu sempat mencapai 13,12 meter (siaga I).
Namun, sekarang ini ketinggiannya sudah di bawah siaga banjir hanya 11,80 meter dan di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, yang juga masuk siaga banjir beransur-angsur surut.
"Ketinggian Bengawan Solo di hilir akan terus turun," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di daerah hulu, Jawa Tengah, juga Ngawi, sekarang ini juga tidak terjadi banjir.
Dengan demikian posisi ancaman banjir luapan Bengawan Solo kecil terjadi, apalagi sesuai prakiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan yang terjadi selama April hanya sedang.
"Dengan curah hujan sedang kecil kemungkinan Bengawan Solo menimbulkan banjir besar," ucapnya menegaskan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulvi, menambahkan pemkab memperpanjang siaga darurat bencana yang seharusnya berakhir Maret, menjadi sampai akhir Maret.
Perpanjangan siaga darurat, lanjut dia, dipengaruhi masa transisi dari musim hujan masuk kemarau biasanya menimbulkan bencana angin kencang, selain tanah longsor dan banjir bandang.
"Peluang banjir bandang masih bisa terjadi sebeb kondisi tanah di Bojonegoro sudah jenuh air," kata Kepala BPBD Andik Sudjarwo, menambahkan. (*)
UPT: Bengawan Solo di Hilir Jatim Surut
Kamis, 6 April 2017 10:38 WIB
"Ketinggian air Bengawan Solo yang sempat masuk siaga cepat surut, karena hanya dipengaruhi hujan lokal dan dari Ngawi," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo, Kamis.