Jember (Antarajatim) - Ribuan ruang kelas sekolah dasar (SD) negeri dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam kondisi rusak berat, sedang dan ringan.
"Total ruang kelas yang rusak ringan, sedang dan berat baik di SD maupun SMP negeri sebanyak 7.743 ruangan yang tersebar hampir merata di 31 kecamatan di Jember," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Jember Suko Winarno di Jember, Selasa.
Secara rinci tercatat ruang kelas SD negeri yang rusak yakni sebanyak 1.110 ruang kelas mengalami kerusakan berat, sedangkan sebanyak 4.729 ruang kelas rusak sedang dan ringan.
"Untuk ruang kelas SMP yang rusak berat sebanyak 241 ruangan, sedangkan yang rusak sedang dan ringan sebanyak 1.663 ruangan," tuturnya.
Menurutnya banyaknya ruang kelas yang rusak karena faktor usia bangunan yang sudah tua dan bencana alam berupa angin puting beliung, banjir bandang, dan tanah longsor, namun pihaknya sudah mengusulkan perbaikan secara bertahap.
"Dari 7.743 ruang kelas yang rusak itu, sebagian besar faktor penyebab kerusakan adalah bangunan yang sudah tua, sehingga prioritas perbaikan akan dilakukan terhadap sekolah yang mengalami rusak berat sebanyak 2.454 ruang kelas SD dan SMP," katanya.
Ia menjelaskan Dinas Pendidikan Jember mengalokasikan anggaran perbaikan ruang kelas tahun 2017 yakni mencapai Rp27 miliar baik dari dana alokasi umum maupun dari APBD Jember dengan kuota sebanyak 250 hingga 280 ruangan kelas.
"Dengan terbatasnya anggaran, maka kita gunakan skala prioritas untuk memperbaiki ruangan yang rusak parah terlebih dahulu dan kemungkinan realisasi perbaikan akan dilakukan pada Maret atau April mendatang," ujarnya.
Sebelumnya puluhan siswa kelas 1 dan 3 SDN Biting 4 Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember harus mengikuti kegiatan belajar di teras sekolah karena dua ruang kelas sekolah setempat rusak berat.
"Ruang kelas itu rusak parah sejak November 2015 dan sering bocor saat hujan deras, sehingga sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar sejak selama setahun terakhir," kata Kepala SDN Biting 4 Hartono.
Ia mengaku sudah mengajukan usulan perbaikan ruang kelas kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jember pada tahun 2015 dan 2016, namun hingga kini belum ada jawaban dari pihak dinas terkait.
"Kami berharap ada perbaikan ruang kelas, sehingga siswa tidak lagi belajar lesehan di teras sekolah karena konsentrasi siswa agak terganggu ketika belajar di teras sekolah," ucapnya, berharap.(*)