Situbondo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sampai saat ini masih melakukan kajian-kajian dan merumuskan rencana mengasuransikan lahan pertanian, khususnya tanaman padi di kawasan yang rawan dan menjadi langganan banjir.
"Kami sudah melakukan diskusi-diskusi kecil dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terkait asuransi lahan pertanian tanaman padi dan kami juga merumuskan bentuknya seperti apa pola asuransi itu," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Situbondo, Syaifullah di Situbondo, Kamis.
Ia mengemukakan, setelah melakukan koordinasi dengan dinas terkait bahwa pada Tahun Anggaran 2017 tidak ada anggaran untuk program itu, akan tetapi jika nantinya dianggap menjadi prioritas untuk asuransi lahan pertanian maka pada 2018 pemerintah daerah akan menganggarkan.
Pada bulan depan (Maret), katanya, mulai melakukan atau menyusun rencana kerja pembangunan desa (RKPD) hasil musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang desa) sehingga nantinya di singkronkan dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan Pusat.
"Sebenarnya tidak semua kabupaten atau daerah menerapkan asuransi lahan pertanian itu, namun memang ada program tersebut dari pemerintah Pusat dan tujuan asuransi sebenarnya tidak lain agar petani dapat menanam lagi ketika lahan pertaniannya dilanda banjir dan tanaman padinya rusak," ucapnya.
Menurutnya, jika nantinya menjadi keharusan dari Pemerintah Pusat, pemerintah daerah akan melaksanakan asuransi lahan pertanian itu dan sebaliknya kalau tidak mejadi keharusan Pemkab akan banyak berpikir karena Situbondo adalah kabupaten yang sisi fiskalnya masih banyak bergantung pada Pemerintah Pusat.
"Yang menjadi prioritas utama terkait dengan pertanian oleh Bupati yaitu meningkatkan kesuburan tanah-tanah yang ada dan memilih program-program pertanian yang telah menjadi unggulan," tuturnya. (*)
Pemkab Situbondo Rumuskan Asuransi Pertanian Tanaman Padi
Kamis, 9 Februari 2017 10:23 WIB