Tulungagung (Antara Jatim) - Komunitas pecinta budaya Tionghoa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu menggelar pertunjukan seni barongsai di jalanan kota setempat dalam rangka memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2017 di daerah tersebut.
Pertunjukan yang dilakukan secara keliling ke pertokoan warga keturunan Tionghoa atau Cina oleh kelompok barongsai "Singa Mas" tersebut tak pelak membuat keramaian di titik-titik pemberhentian dimana mereka menggelar atraksi.
"Pertunjukan barongsai jalanan seperti ini sudah menjadi tradisi yang terus kami lestarikan sejak 2001," kata Ketua Kelompok Barongsai Singa Mas, Niki Purbaya di sela pertunjukan keliling mereka.
Ia mengatakan selain menjadi hiburan rakyat, atraksi barongsai keliling juga ditujukan melestarikan sekaligus memasyarakatkan budaya Tionghoa di Tulungagung dan sekitarnya.
Para pemain yang rata-rata masih usia anak dan remaja itu semakin bersemangat melakukan pertunjukan atraksi lantaran digelar setiap perayaan hari pertama tahun baru Imlek dimana ada tradisi memberi "angpao" (berkah/berbagi rejeki) dari kalangan komunitas Tionghoa yang merayakan.
"Tidak semua tempat kami gelar atraksi barongsai tiang. Hanya beberapa yang 'menagggap'(memesan) sejak sebelumnya maupun selama perjalanan," katanya.
Dalam istilah warga lokal, barongsai keliling selama perayaan Imlek identik dengan istilah barongsai "ngamen" (mengamen).
Hal itu dilakukamn lantaran atraksi digelar oleh kelompok barongsai yang terdiri dari warga keturunan dan pribumi dengan tujuan mendapat angpao dari komunitas Tionghoa yang ada di wilayah tersebut.
Ricky Santoso, salah satu warga keturunan Tionghoa pemilik Toko Tekstil One di Kota Tulungagung mengatakan tempat usahanya rutin memesan pertunjukan barongsai lengkap dengan atraksi di atas formasi tiang sebagai bagian perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2017 serta berbagai keberkahan.
"Berbagi berkat atau rejeki ini dalam tradisi Imlek bukan diberikan kepada orang tidak mampu ya, tapi ke saudara-saudara serta barongsai sebagai ekspresi berbagi kebahagiaan dan keberkahan agar usaha lancar, diberi keselamatan, dan masyarakat Tulungagung diberi kemakmuran," kata Ricky.
Atraksi barongsai jalanan itu sendiri berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB dengan mengelilingi jalanan kota setempat dan menghampiri sebagian besar pertokoan dan rumah-rumah milik warga Tionghoa.
Dalam sekali keliling pertunjukan, Niki Purbaya mengaku biasanya berhasil mengumpulkan angpao hingga puluhan juta rupiah.
"Hasil pengumpulan angpao itu nanti kami bagikan kepada seluruh peserta/anggota barongsai, untuk biaya aksesoris, rias, perlengkapan, sound sistem, akomodasi dan sebagian lagi disisihkan untuk kas kelompok," ujarnya. (*)
Pertunjukan Barongsai Jalanan Meriahkan Imlek di Tulungagung
Sabtu, 28 Januari 2017 15:36 WIB
"Berbagi berkat atau rejeki ini dalam tradisi Imlek bukan diberikan kepada orang tidak mampu ya, tapi ke saudara-saudara serta barongsai sebagai ekspresi berbagi kebahagiaan dan keberkahan agar usaha lancar, diberi keselamatan, dan masyarakat Tulungagung diberi kemakmuran," kata Ricky.