Lamongan Terapkan "Full Day School" Awal 2017

Lamongan, (Antara Jatim) - Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mulai menerapkan "Full Day School" di wilayah setempat, sesuai program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Muhadjir Effendy.
    
Bupati Lamongan Fadeli yang secara resmi meluncurkan program itu di Lamongan, Kamis mengaku mendukung penuh program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, karena diyakini bisa membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik.
    
"Kami di Lamongan pada awal tahun 2017 sudah menerapkan Program Full Day School. Ini sebagai bentuk dukungan kami pada program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekaligus menunjukkan kesiapan Lamongan untuk menerapkan program itu," katanya.
     
Ia mengatakan, saat ini penerapan program itu baru dilakukan di dua sekolah yakni SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Lamongan, dan ke depan akan diterapkan di seluruh sekolah di Lamongan, termasuk sekolah menengah dan kejuruan.
    
"Memang saat ini pengelolaan sekolah menengah dan kejuruan berada di tangan Pemprov Jatim, namun saya berharap program yang sangat bagus ini bisa diterapkan di sekolah menengah dan kejuruan," ucapnya.
    
Sementara terkait teknis pelaksanaan program Full Day School di SMPN 2 Lamongan, Fadeli meminta agar tidak lagi membebani siswa dengan pekerjaan rumah, sebab siswa berada di sekolah seharian.
    
"Saya juga meminta semua tugas selesai di sekolah, dan siswa pulang tanpa membawa PR. Orang tua juga harus berperan mensukseskan program ini dengan mendampingi anak di rumah dengan mematikan semua perangkat elektronik pada jam 18.00 WIB hingga 21.00 WIB," tuturnya.

Kepala SMPN 1 Lamongan Khoirul Anam mengaku program Full Day School dilatarbelakangi dengan semakin meningkatnya jumlah orang tua yang berkarir, sehingga waktu orang tua di rumah menjadi minim, anak juga kurang mendapat kontrol.

"Belum lagi pengaruh globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, sehingga anak-anak perlu mendapat pendampingan maksimal agar tidak menjadi korban," katanya.(*)