Surabaya (Antara Jatim) - Surabaya Creatif City Forum (SCCF) mendorong Kota Surabaya bisa masuk
dalam daftar kota kreatif di dunia melalui Organisasi Pendidikan,
Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (Unesco)
"Surabaya bisa masuk dalam proses pendaftaran. Oleh sebab itu kami
menggalang dukungan kepada semua pihak mulai dari akademisi, komunitas,
pemerintah dan dunia usaha untuk membantu," kata pengurus SCCF Jamhadi
di sela diskusi dengan tema "Mengaselerasi Sinergi Penthhahelix dalam
mewujudkan SUrabaya Kota Kreatif dan Berdaya Saing" di Untag Surabaya,
Rabu.
Pria yang menjabat Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Surabaya ini
mengatakan ada beberapa bidang dimana Surabaya bisa masuk menjadi kota
kretif di antaranya sebagai kota seni, desain, dan gastronomi.
Ia menilai Surabaya memenuhi pada tiga sektor, yakni literasi
karena Surabaya mempunyai sejarah panjang. Kedua Surabaya bisa masuk
kota kreatif desain, dan Gastronomi.
"Selain itu kami juga akan mendorong dalam penganggaran APBD. Untuk
menuju Surabaya sebagai Smart City, kriterianya sudah bisa ditentukan
standar ISO Smart City," katanya.
Oleh sebab itu, SCCF bersama Kadin Surabaya menyarankan agar
Surabaya segera punya peraturan daerah (Perda) tentang ekonomi kreatif.
Sebab, ekonomi kreatif di Surabaya maupun Jawa Timur kurang lebih 5,7
persen menyumbangkan PDRB.
"Jika sudah memiliki perda ekonomi kreatif dimungkinkan industri
kretif akan tumbuh dan dimungkinkan akan menyumbangkan PDRB sekitar 7
persen," urainya.
Sementara itu, Ketua Badan Legeslasi DPRD Surabaya Mochammad Mahmud
berjanji akan membuat perda tersebut dan akan membentuk panitia khusus
guna membahas pasal demi pasal terkait usulan perda kretif.
"DPRD punya kesempatan untuk membuat perda inisiatif. Perda ini
nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, komunitas, dan semua kalangan
yang berkepentingan untuk membuat peraturan di Surabaya," katanya.
Ia mengatakan untuk membuat perda inisiatif itu, DPRD Surabaya
tidak akan menemui hambatan apa-apa. "Dalam satu tahun perda inisiatif
ada enam perda. Tinggal diberikan ke saya, nanti akan dipikirkan lebih
intensif lagi," jelasnya.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya Prof Ida Ayu Brahmasari
mendukung Kota Surabaya sebagai kota kreatif Unesco. "Kami ingin sekali
dilibatkan dalam kegiatan ini, namun selama ini terkendala dengan
terbatasnya informasi," ujarnya.
Pada dasarnya, kata Ida Ayu, kampus selalu terbuka apalagi untuk
mendukung hal yang positif seperti ini, tapi semuanya harus diatur agar
lebih jelas.
Senada dengan Rektor Untag, Sekjen PWI Jatim Eko Pamuji juga mendukung Surabaya bisa menjadi salah satu kota kreatif.
"Hal itu sama dengan semangat yang dihadirkan para jurnalis untuk
industri kreatif. Yang ada di PWI juga insan kreatif. Penerbitan adalah
bagian dari industri kreatif," paparnya.
Namun, lanjutnya, peran media hanyalah sebatas memberikan informasi
kepada masyarakat dan kontrol kepada pemerintah. Untuk itu dirinya
mengimbau SCCF untuk bekerja sama dengan media.
"Dengan menggandeng media, sosialisasi dan informasi kepada
masyarakat akan tersampaikan. Kami akan mengawal terkait perda ekonomi
kreatif ini, baik di DPRD maupun Pemkot Surabaya," pungkasnya. (*)
SCCF Dorong Surabaya Jadi Kota Kreatif Unesco
Rabu, 11 Januari 2017 17:09 WIB
"Surabaya bisa masuk dalam proses pendaftaran. Oleh sebab itu kami menggalang dukungan kepada semua pihak mulai dari akademisi, komuniti, pemerintah dan dunia usaha untuk membantu," kata pengurus SCCF Jamhadi di sela diskusi dengan tema "Mengaselerasi Sinergi Penthhahelix dalam mewujudkan SUrabaya Kota Kreatif dan Berdaya Saing" di Untag Surabaya, Rabu.