Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah akan membantu permasalahan yang melilit para peternak sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Peternak sapi perah Pujon ini pada sepuluh tahun yang lalu masih dapat berproduksi dengan baik. Lima tahun terakhir produksinya melambat dan akhirnya berhenti," ucap Darmin, saat jumpa pers di Surabaya, Sabtu.
Anjloknya produksi susu sapi perah oleh peternak Pujon ini diketahui Menko Perekonomian saat mengunjungi Koperasi Sinau Andhandani Ekonomi (SAE) di Pujon, Kabupaten Malang, pada Sabtu pagi.
"Koperasi SAE merupakan koperasi bagi peternak sapi susu yang terbesar di Jawa Timur. Di antaranya telah bekerja sama dengan industri susu, Nestle, dan telah melakukan pembinaan peternak secara berkelanjutan," terangnya.
Namun ternyata dari Koperasi SAE ini justru diperoleh informasi bahwa produksi peternak sapi perah di Pujon mengalami penurunan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun lalu.
"Kita sudah mengidentifikasi. Peternak sapi perah Pujon sedang mengalami persoalan terkait pakan, kandang, dan genetik pada hewan ternaknya," ucap Darmin.
Mantan Dirjen Pajak yang juga pernah menjabat Gubernur Bank Indonesia ini memahami, khususnya pada permasalahan genetik sapi perah yang menyebabkan produktivitas peternak Pujon menurun.
"Karena sudah makin lama, turun temurun genetiknya sudah tidak terlalu bagus lagi, menyebabkan produksi susu yang dihasilkan menurun drastis," terangnya.
Darmin mengatakan akan membahas lebih lanjut permasalahan yang dialami peternak sapi perah Pujon sekembalinya ke Jakarta nanti, untuk mengurai solusi terkait bantuan yang nantinya akan diberikan.
"Sementara ini kita temukan masalah pada tiga area itu, yaitu pakan, kandang, dan genetik, yang sedang coba kita rumuskan untuk membantu," katanya. Yang jelas, lanjut Darmin, harus ada solusi untuk air, pakan dan kandang.
"Pembiayaannya kita perlu upayakan agar bisa menggunakan Kredit Usaha Rakuat (KUR). Kita akan coba hitung seperti apa siklusnya untuk peternakan, untuk itu juga perlu disiapkan modelnya yang akan kita bahas lebih lanjut di Jakarta nanti," jelasnya.