Sidoarjo, (Antara Jatim) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menargetkan pertumbuhan industri sepatu sebesar lima persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017 mendatang.
"Targetnya untuk industri persepatuan sekitar lima persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional," katanya di sela kegiatan kunjungan di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengemukakan, salah satu upaya untuk meningkatkan industri sepatu ini adalah dengan cara mendorong penguatan investasi dan juga penguatan bahan baku.
"Persepatuan ini adalah andalan ekspor Indonesia. Karena berorientasi ekspor maka bisa menampung banyak tenaga kerja," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengembangkan desain sepatu merek nasional, tetapi masih menjadi "prototipe" dan perlu pengembangan.
"Untuk industri sepatu memang ada beberapa kendala seperti produktivitas tenaga kerja di Indonesia," katanya.
Sementara itu, untuk di Sidoarjo sendiri pihaknya mendorong supaya industri kulit yang sudah berkembang ini ditingkatkan lagi kuantitas dan juga segi pemasarannya.
"Kalau untuk desain itu lebih banyak terserah 'buyer', saat ini juga sudah banyak diberikan insentif," katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala BPIPI Kemenperin Ratna Utarianingrum mengatakan, saat ini sudah banyak yang sudah dikembangkan oleh BPIPI untuk membantu industri persepatuan.
"Salah satunya adalah melakukan pelatihan, kompetensi dan juga sertifikasi kemampuan untuk mengembangkan desain sepatu yang inovatif untuk dikembangkan oleh pelaku industri," katanya.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini sentra pusat industri persepatuan masih terpusat di Jawa seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta beberapa daerah di luar jawa.
"Untuk Jawa sendiri kontribusinya sebesar 60 persen dan sisanya berada di luar Jawa," katanya.(*)