Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan sekitar 200 dari 790
pelamar kerja ke sejumlah perusahaan swasta dan badan usaha yang ada di
Kota Pahlawan.
Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Imam Siswandi, di Surabaya, Jumat, mengatakan sebanyak 790 lamaran kerja ke pemerintah kota berlangsung sejak 2014 hingga 2016.
"Para pencari kerja yang melamar ke pemerintah kota itu latar belakang pendidikannnya mulai SD hingga S2. Namun yang terbanyak lulusan S1," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya ingin mendorong warga untuk membuka sektor usaha sendiri. Ia menyatakan, pemerintah kota siap membantu untuk memberikan berbagai pelatihan, mulai pembuatn produk makanan, handycraft, hingga pembukuan.
"Kita kan punya program pahlawan ekonomi maupun anak-anak muda pejuang ekonomi," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya mendorong warganya untuk berwirausaha, dari pada menggantungkan peluang kerja di lingkungan pemeritahan.
Hal ini, lanjut dia, dikarenakan jumlah perputaran uang di Kota Surabaya tiap harinya mencapai Rp23 triliun, sedangkan APBD Kota 2017 hanya sekitar Rp8,5 triliun.
"Jika peluang tersebut tidak direbut, akan dimasuki orang luar," katanya.
Risma mengatakan pihaknya siap memfasilitasi masyarakat yang ingin wiraswasta dengan memeberikan pelatihan hingga tempat usaha. Untuk itu, ia berharap warganya agar bangkit dan menguasai bidang perekonomian.
"Nanti eranya kompetitif, orang pinter-pinter akan masuk. Ayo bangkit dan kuasai ekonomi Surabaya dan Indonesia," katanya.
Namun, ia bersyukur sektor perekonomian di masyarakat tumbuh dengan baik. Ini dibuktikan dengan adanya keluhan dari perusahaan multinasional, produksinya menurun akibat berkembangnya sektor ekonomi di lingkungan masyarakat.
"Saya tiak mau sebut perusahaannnya, tapi produksinya turun karena ibu-ibu itu (pelaku UKM)," ujarnya.
Risma yakin sektor usaha kecil menengah di Surabaya terus berkembang. Ia mencontohkan, warga di Kampung Lawas yang mampu mengikis pengangguran dengan menghidupkan berbagai usaha, hingga menjadi jujugan para wisatawan mancanara saat mencari souvenir dan oleh-oleh khas Surabaya.
"There`s a will, there`s a way. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan," ujarnya.(*)
Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Imam Siswandi, di Surabaya, Jumat, mengatakan sebanyak 790 lamaran kerja ke pemerintah kota berlangsung sejak 2014 hingga 2016.
"Para pencari kerja yang melamar ke pemerintah kota itu latar belakang pendidikannnya mulai SD hingga S2. Namun yang terbanyak lulusan S1," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya ingin mendorong warga untuk membuka sektor usaha sendiri. Ia menyatakan, pemerintah kota siap membantu untuk memberikan berbagai pelatihan, mulai pembuatn produk makanan, handycraft, hingga pembukuan.
"Kita kan punya program pahlawan ekonomi maupun anak-anak muda pejuang ekonomi," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya mendorong warganya untuk berwirausaha, dari pada menggantungkan peluang kerja di lingkungan pemeritahan.
Hal ini, lanjut dia, dikarenakan jumlah perputaran uang di Kota Surabaya tiap harinya mencapai Rp23 triliun, sedangkan APBD Kota 2017 hanya sekitar Rp8,5 triliun.
"Jika peluang tersebut tidak direbut, akan dimasuki orang luar," katanya.
Risma mengatakan pihaknya siap memfasilitasi masyarakat yang ingin wiraswasta dengan memeberikan pelatihan hingga tempat usaha. Untuk itu, ia berharap warganya agar bangkit dan menguasai bidang perekonomian.
"Nanti eranya kompetitif, orang pinter-pinter akan masuk. Ayo bangkit dan kuasai ekonomi Surabaya dan Indonesia," katanya.
Namun, ia bersyukur sektor perekonomian di masyarakat tumbuh dengan baik. Ini dibuktikan dengan adanya keluhan dari perusahaan multinasional, produksinya menurun akibat berkembangnya sektor ekonomi di lingkungan masyarakat.
"Saya tiak mau sebut perusahaannnya, tapi produksinya turun karena ibu-ibu itu (pelaku UKM)," ujarnya.
Risma yakin sektor usaha kecil menengah di Surabaya terus berkembang. Ia mencontohkan, warga di Kampung Lawas yang mampu mengikis pengangguran dengan menghidupkan berbagai usaha, hingga menjadi jujugan para wisatawan mancanara saat mencari souvenir dan oleh-oleh khas Surabaya.
"There`s a will, there`s a way. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan," ujarnya.(*)